WhatsApp Image 2024-09-06 at 12.09.54

Hadirkan Wakil Ketua RMI PBNU, Ponpes Miftahul Anwar Teguhkan Fikih Peradaban Melalui Halakah Nasional

Media Jatim
Halakah Fikih Nasional
(Dok. Media Jatim) Halakah Fikih Nasional Peradaban.

Pamekasan — Peran pondok pesantren dalam penguatan moderasi beragama dan semangat kebangsaan. Itulah tema khusus yang diusung panitia dalam Halakah Nasional Fikih Peradaban di Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Anwar, Pamoroh, Kadur, Pamekasan, Senin (26/12/2022).

Acara tersebut menghadirkan Wakil Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU, Dr. KH. Hodri Arief, sebagai pemateri. Kiai Hodri akan duet bersama mantan Rektor IAIN Madura, Dr. KH. Mohammad Kosim.

“Sejatinya kami juga mengundang Gus Islah Bahrawi dan Prof. Abd A’la. Hanya saja, keduanya berhalangan,” ungkap ketua panitia Abd. Wafi.

Baca Juga:  Hadir di Konfercab NU, Bupati Baddrut Sampaikan Capaian Program Prioritas

Dijelaskan, panitia sengaja mendatangkan pemateri dari RMI. Sebab, RMI merupakan banom PBNU yang punya basis ponpes besar dan kuat. Jumlahnya kurang lebih sebanyak 23.000 ponpes di seluruh Indonesia.

Banner Iklan Media Jatim

Kehadiran Kiai Hodri Arief, melalui spiritnya sebagai Wakil Ketua RMI PBNU, diharapkan nanti menjadi katalisator, dinamisator, dan fasilitator bagi ponpes serta nahdliyin dalam meneguhkan moderasi beragama dalam berbangsa.

“Tentu dalam rangka menuju tradisi kemandirian yang berorientasi menggali berbagai solusi kreatif untuk negeri,” tambah Pengasuh Ponpes Miftahul Anwar, KH. Ihyauddin Yasin.

Dalam acara ini, panitia turut menghadirkan Direktur Utama (Dirut) Kabar Madura, Hairul Anam, sebagai moderator. Magister Pendidikan Agama Islam ini merupakan santri Prof. Abd A’la di Pondok Pesantren Annuqayah Latee, Sumenep. Juga mahasiswa dari KH Hodri Arief di Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA), Guluk-Guluk, Sumenep.

Baca Juga:  Beri Bantuan ke Tukang Becak di Bangkalan, AHY dan Partai Demokrat Komitmen Terus Bersama Rakyat

Sebagai peserta, panitia menghadirkan pengurus MWCNU Kadur beserta badan otonom (banom), lembaga, lajnah, dan para kiai muda. Para pengurus ponpes juga bakal terlibat aktif di dalamnya.(ky/nam)