Lulusan SMP di Bangkalan Berhasil Rakit Mobil Tiruan Buggati Vision Grand Turismo

Media Jatim
Mobil Tiruan
(Ighoz for Media Jatim) Mobil tiruan Buggati Vision Grand Turismo yang dirakit warga Bangkalan.

Bangkalan — Pemuda lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Bangkalan berhasil merakit mobil tiruan Buggati Vision Grand Turismo.

Dia adalah Mahrus, warga Dusun Ngrasa, Desa Lerpak, Kecamatan Geger, Bangkalan. Pria berusia 31 tahun ini bisa merakit mobil spot hanya dengan modal iseng.

Mahrus bercerita, inisiatif pembuatan mobil itu berawal dari candaan bersama temannya yang ingin memiliki mobil sport, tapi tidak punya cukup uang untuk membeli.

“Saya hanya bercanda dengan teman saya bahwa bisa bikin seperti itu (mobil sport, red),” katanya, Kamis (26/1/2023).

Tanpa disangka, tambah Mahrus, temannya yang memilih keinginan itu menanggapi dengan serius dan meminta segera membeli bahan dan alat-alat yang dibutuhkan.

“Saya kaget dengan keseriusan Rofi’i (teman Mahrus, red). Karena sebelumnya saya tidak pernah belajar tentang dunia mesin dan cara mengelas besi. Bahkan tidak punya pengalaman perbengkelan,” jelasnya.

Baca Juga:  Siswa Sumber Bungur Raih "Award" Olimpiade Matematika Internasional di Hongkong

Disebutkan, mobil yang berhasil dirakit Mahrus itu menggunakan basic mesin Mitsubishi Galant V6. Sementara bahan kerangka dan bodi menggunakan besi tua bekas.

“Biayanya menghabiskan Rp178 juta. Semuanya ditanggung teman saya itu. Tapi pengerjaannya sempat tersendat lantaran kekurangan biaya,” tegasnya.

Mahrus juga mengungkapkan, selama pengerjaan mobil sport itu, dia mendapat cibiran dari tetangga dan kerabatnya. Mereka rata-rata menilai bahwa mobil yang dibuatnya tidak akan jadi dan hanya membuang waktu saja.

“Untung saya sudah kebal dengan perkataan tetangga. Tapi, ketika mobil sudah hampir jadi, akhirnya mereka memuji saya,” jelasnya.

Diketahui, sebelumnya Mahrus hanya berprofesi sebagai sopir travel. Selama mengerjakan mobil itu, dia mengaku masih belum mendapatkan upah sepeserpun. Sebab, sesuai kesepakatan awal, Mahrus akan mendapatkan upah apabila mobil itu laku terjual.

Baca Juga:  Bawaslu Tolak Tuntutan DPD PAN untuk PSU di Dua TPS Dapil II Pamekasan

“Yang mendanai Mas Rofi’i. Saya yang mengerjakan, nanti kalau mobil laku terjual, untungnya dibagi dua,” tuturnya.

Sebab itu, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, Mahrus kadang masih mengambil pekerjaan lain. Sehingga, dia berharap, mobil buatannya itu bisa segera selesai sesuai harapan dan laku di pasaran.

“Mobil Buggati yang asli itu, kan, juga dibuat manusia, jadi saya yakin juga bisa membuatnya,” tuturnya.

Namun, Mahrus menyebutkan, dirinya tidak bisa mematok harga untuk mobil buatannya tersebut. Dia menyerahkan persoalan itu kepada temannya selaku penyandang dana.

“Kalau saya hanya berharap bisa untung saja. Soal harganya berapa, itu nanti terseraah Mas Rofi’i sebagai pemilik mobil,” tukasnya. (hel/zul)