Sampang — Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Mohammad Zyn Sampang terus berupaya meningkatkan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat. Kali ini, RSUD sedang berusaha mengajukan dua alat medis dengan harga yang cukup fantastis.
Pengadaan dua alat tersebut berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI) dan Picture Archiving and Communication System (PACS). Alat ini ditafsir akan menyedot Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2023 sebesar Rp24.375.719.121.
Direktur RSUD dr. Mohammad Zyn Sampang Agus Akhmadi menjelaskan, alat MRI dapat memindai tubuh manusia yang sedang mengalami masalah kesehatan dengan menggunakan magnetik, radio, dan komputer. Dengan tiga komponen ini bisa menghasilkan struktur tubuh yang dipindai.
Sedangkan alat PACS itu, kata Agus, berfungsi bisa mengirimkan gambar struktur tubuh yang dipindai melalui handphone atau komputer.
Hasil gambar yang didapat dokter spesialis yang menangani bisa membaca dan mendiagnosa gambar tersebut meski dokter sedang tidak berada di rumah sakit. Di sisi lain, apabila dokter spesialis kesulitan membaca atau mendiagnosa bisa mengkonsultasikan ke gurunya.
“Dua alat ini sangat dibutuhkan di RSUD Sampang, karena bisa merekam organ tubuh manusia yang mengalami masalah kesehatan,” jelas Agus kepada mediajatim.com Selasa (31/1/2023).
Agus Akhmadi menambahkan, pengadaan dua alat ini merupakan terobosan baru untuk selalu memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Sampang. Apalagi saat ini RSUD Sampang sudah mempunyai dokter spesialis bedah syaraf. Oleh karena itu, nantinya, masyarakat Sampang tidak perlu ke Surabaya.
“Bukan cuma masyarakat Sampang, bahkan masyarakat Madura tidak perlu ke Surabaya untuk MRI, karena satu-satunya di Madura hanya Sampang yang mempunyai MRI dan PACS,” imbuhnya.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPRD Sampang Moh. Iqbal Fathoni mengaku pihaknya mendukung pengadaan dua alat tersebut. Sebab, selain bisa melengkapi kebutuhan masyarakat juga bisa menyumbang PAD.
“Saya sendiri sangat mendukung karena nantinya MRI dan PACS itu untuk wilayah Madura yang ada hanya Sampang,” ucapnya.
Namun, Politikus PPP itu tidak menginginkan MRI dan PACS yang sudah dibahas pengadaannya tersebut sampai mangkrak seperti barang-barang sebelumnya.
“Karena MRI dan PACS ini sangat menyedot APBD,” kata Bung Fafan sapaan akrabnya.
Dia juga mengingatkan, pihak RSUD Sampang bukan hanya menyiapkan alat saja. Melainkan SDM lainnya seperti dokter spesialis dan bagian teknis harus ada.
“Bukan cuma dokter spesialis saja yang dibutuhkan, tapi bagian teknis harus betul-betul tekun di bidang itu serta harus mengikuti pelatihan,” pungkasnya. (mj10/zul)