web media jatim
Daerah  

13 Tahun Fasilitas BLK Tanpa Pembaharuan, Plt Bupati Bangkalan Curhat ke Wamen Ketenagakerjaan

Media Jatim
Wamen Ketenagakerjaan
(Helmi Yahya/Media Jatim) Wamen Ketenagakerjaan RI Afriansyah Noor didampingi Plt Bupati Bangkalan Mohni saat meninjau produk hasil olahan UMKM, Rabu (8/2/2023)

Bangkalan (mediajatim.com) — Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bangkalan Mohni menyampaikan kekurangan fasilitas Balai Latihan Kerja (BLK) kepada Wakil Menteri (Wamen) Ketenagakerjaan Afriansyah Noor.

Hal itu disampaikan saat Wamen Afriansyah datang ke Bangkalan untuk menghadiri Diskusi Publik Tantangan Cipta Kerja Era 5.0 di Madura yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bangkalan, Rabu (8/2/2023).

Menurut Mohni, fasilitas BLK yang di Bangkalan sangat memprihatinkan. Sehingga perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah pusat, terutama dalam menjawab peralihan era 4.0 pada 5.0 tentang cipta kerja.

Baca Juga:  Dispora Bangkalan Gelar Sport Massage, Didik Atlet Tangani Cedera Dasar

“Fasilitas BLK kami masih jauh dari kata layak, alat-alat yang digunakan untuk pelatihan kerja adalah barang lama. Sejak tahun 2010 tidak pernah ada tambahan atau pembaharuan,” ungkapnya.

4_20250516_115309_0003
1_20250516_115308_0000
2_20250516_115309_0001
5_20250516_115309_0004
3_20250516_115309_0002
6_20250516_115309_0005
7_20250516_115309_0006

Mohni menambahkan, kondisi ini menjadi salah satu kesulitan Pemkab Bangkalan dalam mengentaskan kemiskinan. Sebab, upaya pelatihan kerja yang dilakukan tidak bisa maksimal.

“Dengan alat lama, kami kesulitan meningkatkan kualitas pelatihan. Sehingga para peserta pelatihan kerja tidak maksimal mengasah kemampuannya,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tindak Lanjuti Instruksi Pemkab, PLN Akan Putus Listrik dengan Tarif R yang Dipakai PKL di Arek Lancor

Sementara Wamen Kemenaker Afriansyah Noor, menjelaskan, fasilitas BLK yang kurang layak pakai itu bukan hanya terjadi di Bangkalan, melainkan hampir rata menjadi masalah di seluruh Indonesia.

“Bukan hanya di Bangkalan, hampir seluruh Indonesia mengeluhkan hal serupa,” tegasnya.

Namun, pihaknya berjanji akan menyampaikan permasalahan ini kepada presiden agar anggaran Kemenaker RI ditingkatkan.

“Tahun 2022 itu pembelajaran di BLK mencapai 16 paket, sekarang hanya 12 paket, memang turun. Semoga tahun ini bisa bertambah,” tutupnya. (hel/zul)