Disdikbud Pamekasan Gelar Bimtek Pelestarian Musik Tradisional, Akhmad Zaini: Agar Madura Bukan hanya Nama!

Media Jatim
Bimtek Pelestarian Seni Budaya Musik Tradisional
(Eiffah Eizzatul Umami/Media Jatim) Bimtek Pelestarian Seni Budaya Musik Tradisional Karawitan untuk Guru SD, SMP Negeri dan Swasta di Hotel Cahaya Berlian, Pamekasan, Kamis (16/3/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Pelestarian Seni Budaya Musik Tradisional Karawitan di Hotel Cahaya Berlian, Kamis (16/3/2023).

Bimtek tersebut diikuti 80 peserta yang terdiri dari Guru Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri dan Swasta, Seluruh Staf Bidang Kebudayaan beserta Kepala Seksi (Kasi) dan Kepala Bidang (Kabid) di lingkungan Disdikbud Pamekasan.

Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini menerangkan, bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk memotivasi guru agar berpartisipasi melestarikan musik tradisional karawitan.

“Para guru yang ikut ini diharapkan bisa menularkan ilmunya kepada para anak didik di sekolah masing-masing nanti,” ungkapnya, Kamis (16/3/2023).

Baca Juga:  Anggota DPRD Sumenep Fraksi PKS di-PAW Gegara Nyaleg dari PAN

Zaini menambahkan, pelestarian dan kecintaan kepada musik tradisional harus ditanamkan sejak dini, sehingga, akhirnya menjadi karakter para generasi.

Selama ini, imbuh Zaini, pihaknya selalu mendorong peserta didik untuk senantiasa mencintai tanah lahirnya, salah satunya, melalui musik tradisional karawitan.

“Banyak orang yang tidak paham bagaimana Madura sesungguhnya, maka melalui musik tradisional yang berkembang di Madura, kita bisa lebih paham bahwa Madura itu bersahaja dan penuh dengan falsafah,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Kamis (16/3/2023).

Menurut mantan Kabag Kesra Setkan Pamekasan itu, Madura kaya dengan budaya dan kesenian. Kekayaan ini wajib dipertahankan dan dilestarikan oleh para generasi.

Baca Juga:  Cerita Pemuda Sumenep Pakai Uang Imtihan saat Dimintai Duit Oknum Polisi Gegara Tak Punya SIM

“Saya berharap Madura, tetap menjadi Madura, bukanya hanya nama saja, namun isinya bukan Madura, dan hal itu butuh usaha semua pihak agar budaya dan karakter kemaduraan tetap melekat,” pungkasnya.

Sebagai tambahan informasi, musik karawitan ini berasal dari Jawa. Namun, musik ini juga berkembang dan menjadi musik tradisional Madura. Bahkan, musik ini disinyalir sudah berkembang pada masa kerajaan di Madura.(rif/ky)