Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Viral Cakades Anak 12 Tahun, Berikut Klarifikasi Camat Tanjung Bumi Bangkalan

Media Jatim
Cakades
(Dok.Media Jatim) Anak usia 12 tahun viral karena duduk di panggung Pelaksanaan Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Kepala Desa Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, Bangkalan, Rabu (10/5/2023).

Bangkalan, mediajatim.com — Viral video Calon Kepala Desa (Cakades) anak-anak di Kabupaten Bangkalan.

Banner Iklan Media Jatim

Video berdurasi 10 detik itu merekam seorang anak kecil memakai batik, berpeci hitam dan digandeng oleh pria dewasa. Mereka berdua berjalan ke atas panggung Pilkades Tlangoh, Kecamatan Tanjung Bumi, dikawal oleh aparat TNI Polri setempat, Rabu (10/5/2023).

Awalnya, video tersebut diunggah oleh akun Twitter @Midjan_La_2, Kamis (11/5/2023) kemarin. Kemudian diposting ulang oleh banyak akun media sosial, baik di Twitter atau Instagram. Akun Instagram @Indozone yang juga ikut mengunggah ulang video tersebut berhasil disukai oleh 21 ribu warganet dan dikomentari 706 warganet.

Baca Juga:  Mengenal Gus Adin Wisudawan Berprestasi UTM: Hafal Al-Qur'an 30 Juz dalam Jangka 130 Hari

Camat Tanjung Bumi Bangkalan Imam Mahfud memberikan klarifikasi bahwa tidak ada Cakades anak-anak di Desa Tlangoh.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Adapun seorang anak yang ada di video viral tersebut, ucap Mahfud, merupakan putra dari salah seorang Cakades Tlangoh Nomor Urut 1, Kudrotul Hidayat.

“Anak berusia 12 tahun itu, ikut ayahnya ke atas panggung hanya untuk berfoto saja,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Jumat (12/5/2023).

Di Pilkades Tlangoh, kata Mahfud, terdapat dua Cakades, yaitu Nomor Urut 1, Kudrotul Hidayat, dan Nomor Urut 2, Nasuri.

Baca Juga:  7 Orang Diringkus dalam Kasus Pembacokan di Bangkalan, Kades Bulung Jadi Tersangka Utama!

Dua Cakades tersebut, lanjut Mahfud, bersaing secara fair memperebutkan 1.758 suara pada lima TPS di Desa Tlangoh. Saat pemungutan suara, Kudrotul Hidayat berhasil mengalahkan Nasuri dengan perolehan 1.607 dan 32 suara. Sementara 119 suara lainnya tidak sah.

“Kami juga melakukan monitoring, dan yang ada di video itu tidak benar,” pungkasnya.(hel/faj)