Pamekasan Ikutkan Dua Desa Satu Kelurahan ke ProKlim, Penilaian Memakai Satelit Langsung

Media Jatim
ProKlim Pamekasan
(Dok. Media Jatim) Kepala DLH Pamekasan Supriyanto (kiri) bersama Pemdes meninjau Desa Murtajih, Kecamatan Pademawu, beberapa waktu lalu.

Pamekasan, mediajatim.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pamekasan mengikutsertakan dua desa dan satu kelurahan dalam Program Kampung Iklim (ProKlim) Tahun 2023.

Dua desa yang didaftarkan program tersebut yakni Desa Murtajih dan Desa Durbuk, Kecamatan Pademawu, dan Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian, Perencanaan, Kerusakan Lingkungan Hidup, dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (PPKLH & PKLH) DLH Pamekasan Farhatin Syaifillah menjelaskan, Pamekasan belum pernah mengikuti ProKlim sebelumnya.

“Tahun ini kami memberanikan diri untuk ikut dengan menyeleksi dari sekian desa yang dinilai memenuhi kriteria,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Senin (29/5/2023).

Baca Juga:  Kembangkan Lingkungan Asri, Desa Durbuk Pamekasan Jadi Kandidat Program Kampung Iklim 2024 

Adapun indikator yang harus dipenuhi desa, lanjut Farhatin, di antaranya sudah melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim yang tidak dapat terelakkan seperti pengendalian kekeringan dan longsor.

“Lalu ada indikator mitigasi melalui kegiatan pencegahan penyebab perubahan iklim sekaligus mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca,” jelasnya.

Yang terakhir, indikator dukungnan keberlanjutan yaitu mengedepankan faktor kesinambungan dalam melanjutkan program-progran yang ada sehingga masyarakat terus memupuk rasa kepemilikan terhadap desa yang peduli terhadap lingkungan.

“Mengenai penilaian kategori ProKlim ini nantinya bukan dengan penelusuran petugas namun menggunakan satelit yang mengetahui titik koordinat, jadi sangat sulit untuk bohong,” jelasnya.

Baca Juga:  Ratakan Pembangunan, Pemkab Pamekasan Deklarasi 100 Persen Desa Cinta Statistik

Kendati demikian, lanjut Farhatin, pihaknya berharap agar dua desa dan satu kelurahan yang ikut agar berusaha melakukan yang terbaik dalam kegiatan peduli lingkungan dan iklim.

“Ini bukan hanya untuk momentum kompetisi namun juga harus terus-menerus dilakukan secara berlanjut, apalagi bagi desa yang juara, maka akan diberikan dana tambahan dari Kemenkeu RI untuk mendorong kegiatan tersebut tetap berjalan,” pungkasnya.(rif/ky)