web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Cara Santri Annuqayah Sumenep Jaga Lingkungan, Sampah Disulap Jadi Paving dan Pupuk Kompos

Media Jatim
Annuqayah
(Dok. Media Jatim) Proses pemilahan dan penghitungan sampah plastik di halaman Pondok Pesantren Annuqayah, Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep.

Sumenep, mediajatim.com — Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah di Desa Guluk-Guluk, Kecamatan Guluk-Guluk, Sumenep, memiliki komitmen yang tinggi dalam menangani sampah.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Ketua Pengurus Ponpes Annuqayah Daerah Lubangsa Putri Faizatin mengatakan, merawat lingkungan itu wajib. Karena itulah, pengelolaan sampah di Annuqayah hingga saat ini terus digalakkan.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Karena jika sampah tidak dikelola dengan baik, maka akan berpengaruh pada kesehatan kita. Bahkan bukan tidak mungkin, jika tidak dikelola, bisa-bisa sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), akhirnya overload,” terangnya, Senin (29/5/2023).

Faizatin memaparkan, proses pengelolaan sampah di Anuqayah dimulai dari kamar para santri. Jadi, santri di kamarnya masing-masing diwajibkan memilah sampah berdasarkan jenisnya.

Kata Faizatin, ada tiga jenis sampah yang harus dipilah oleh para santri, yaitu sampah plastik, sampah organik, dan sampah residu.

“Khusus sampah plastik, biasanya sebagian disetorkan ke pengurus bagian ekologi untuk didaur ulang menjadi handycraft,” tukasnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Sementara sisanya, lanjut Faizatin, dikirim ke tempat daur ulang sampah di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Jatian.

“Di sana, sampah plastik yang tidak bisa diolah menjadi handycraft, didaur ulang menjadi paving, kemudian dipasarkan. Sedangkan untuk sampah organik dan sampah residu, setelah proses karbonasi, kami jadikan pupuk kompos,” imbuhnya.

Baca Juga:  Debat Perdana Pilbup Pamekasan, Paslon Kharisma Target Kemiskinan di Bawah 10 Persen

Koordinator Kebersihan Lingkungan Pengurus Ponpes Annuqayah Lubangsa Putri Siti Shafiyah menyebutkan, proses pengolahan sampah di UPT Jatian dilakukan oleh 20 santri.

“Untuk menunjang kemampuan dalam mengelola sampah, kami juga telah mendelegasikan santri untuk belajar ke Desa Panggungharjo, Yogyakarta,” ucapnya, Senin (29/5/2023).

Perempuan yang akrab disapa Shafi ini menambahkan, selain melakukan pengelolaan sampah, pihaknya juga terus mendorong para santri Annuqayah agar meminimalisir produksi sampah, dengan menggunakan wadah tidak sekali pakai.

“Termasuk, kami juga mengkampayekan aksi 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam menangani sampah di lingkungan pesantren maupun di luar pesantren,” pungkasnya.(fa/faj)