Bangkalan, mediajatim.com — Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bangkalan melaksanakan Pelatihan Sport Massage untuk para atlet dari berbagai Cabang Olahraga (Cabor), siswa SMA/SMK dan para santri di Lantai Lima Aula Hotel Rose, Bangkalan, Rabu (5/7/2023).
Plt Bupati Bangkalan Muhni mengungkapkan, kegiatan ini diselenggarakan agar para pegiat olahraga bisa paham terkait penanganan cedera tingkat dasar.
Kemampuan penanganan cedera ini, kata Muhni, sangat dibutuhkan saat pertandingan di berbagai cabang olahraga. Tentu saja, agar para atlet bisa mengantisipasi kejadian yang tidak diharapkan saat berlaga di lapangan.
“Pembekalan semacam ini sebetulnya harus dilakukan sejak dulu, namun kami baru sempat melaksanakan sekarang. Ini menjadi yang pertama kali dilakukan, masak ketika cedera di lapangan harus menunggu dibawa ke tukang pijit,” ungkapnya, Rabu (5/7/2023).
Kepala Dispora Bangkalan Ahmad Ahadian Hamid memaparkan bahwa Pelatihan Sport Massage ini diikuti oleh atlet dari 15 Cabor, siswa SMA dan perwakilan santri.
“Dua instruktur yang didatangkan memiliki pengalaman yang kompeten, dan ini bisa berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru seperti jasa Sport Message di Bangkalan,” ujarnya, Rabu (5/7/2023).
Mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bangkalan itu mengulas, pelatihan akan dilakukan selama satu hari. Setiap peserta akan dibekali dengan gel dan inframerah sebagai pendeteksi awal menangani cedera.
Lebih lanjut pria yang akrab disapa Dhiet itu menjelaskan, selama ini banyak yang masih ragu untuk menangani cedera dasar. “Kalau keseleo harus pakai air hangat atau air dingin, harus diurut mana dulu,” ujarnya.
Karena itulah, Dhiet berharap, Pelatihan Sport Massage ini bisa mendidik seluruh elemen cabang olahraga di Bangkalan agar sigap dalam menangani cedera-cedera para atlet saat di lapangan.
Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nurhasan yang turut hadir dalam pembukaan Pelatihan Sport Massage tersebut meminta kepada seluruh peserta agar serius mengikuti kegiatan ini. Karena instrukturnya merupakan alumni Fakultas Olahraga Unesa dan tim medis klub sepakbola profesional.
“Kami harap pelatihan ini diikuti secara serius, karena dibiayai oleh pemerintah dengan mengandalkan APBD, sehingga manfaatnya harus betul-betul dirasakan. Jangan hanya diimplementasikan pada atlet saja, tapi juga pada masyarakat umum,” pungkasnya.(hel/faj)