web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Sungai Watch Pamekasan Minta Intel Polres Cabut Hasil Lidik yang Sebut Sungai Merah Fenomena Alam Tahunan

Media Jatim
Pamekasan
(Dok. Media Jatim) Sungai di Kelurahan Bugih, Kecamatan Pamekasan berubah merah, Senin (10/7/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Dugaan pencemaran Sungai Klampar, yang berubah warna merah, Senin (10/7/2023), masih menjadi sorotan publik hingga detik ini.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Sungai Watch Pamekasan (SWP) meminta pihak terkait untuk segera membongkar dugaan pencemaran sungai ini hingga akar-akarnya.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Selain itu, SWP meminta Intel Polsek Proppo mencabut pernyataannya yang terburu-buru di salah satu media yang menyebut bahwa dugaan pencemaran ini sebagai fenomena alam biasa setiap tahun.

“Informasi dari Intel Polsek Proppo di salah satu media itu terburu-buru dan menyesatkan, dia mengatakan bahwa ini fenomena alam karena pergantian cuaca dan lumut, sementara kami duga kuat ini fenomena yang disengaja, ada pelakunya,” terang Juru Bicara SWP Miftahol Adzkiyah, Rabu (12/7/2023).

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Dia juga menerangkan, sebagian besar sungai ini memang tidak dikonsumsi langsung, tetapi, banyak warga yang memanfaatkan ini secara tidak langsung.

Baca Juga:  Penerimaan Negara Bukan Pajak Tahun Ini Turun 20,96 Persen se-Madura

“Banyak warga yang memanfaatkan ikan-ikan yang ada di sungai tersebut untuk dikonsumsi, untuk itu harus segera disampaikan hasil uji laboratoriumnya,” imbuhnya.

SWP juga meminta pihak terkait, dalam hal ini Polres Pamekasan dan DLH untuk transparan bagaimana proses uji sekaligus hasil laboratoriumnya.

“Kemudian yang cukup ironis, pemerintah memasarkan batik hingga ke kancah nasional, namun, limbahnya tidak diperhatikan dan mencemari lingkungan,” paparnya.

Tidak hanya sungai, kata Miftahol, limbah ini juga berimbas ke sejumlah sumur warga.

“Ada beberapa sumur terkena imbas karena sejumlah sumur warga ini resapan, nah, yang kena imbas ini juga harus diperhatikan,” pungkasnya.(*/ky)