Pamekasan, mediajatim.com — Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pamekasan menggelar kegiatan Pajak Bertutur 2023 bekerja sama dengan SMKN 3 setempat, Kamis (27/7/2023).
Tag line kegiatan ini yakni “Sehari Mengenal, Selamanya Bangga”. Sementara tema yang diangkat Pajak Bertutur 2023 adalah “Generasi Muda Sadar Pajak Bukti Peduli pada Negeri.”
Kegiatan ini diikuti 44 siswa SMKN 3 Pamekasan yang terdiri dari Kelas X, XII, Ketua Kelas, OSIS, MPK, Siswa Paskibraka dan Pramuka, sementara narasumbernya adalah Fungsional Penyuluh Pajak KPP Pratama Pamekasan Ainun Fajariyah.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Pamekasan Hery Watono.
Dia menerangkan, Pajak Bertutur 2023 ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa pajak adalah sebuah kewajiban.
“Kegiatan ini adalah agenda nasional, dilaksanakan setiap tahun, serentak di seluruh Indonesia, dan ini bertujuan mengenalkan pajak sejak dini kepada anak-anak kita,” ungkapnya, Kamis (27/7/2023).
Dia menjelaskan, 80 persen lebih APBN Indonesia ditopang oleh hasil pajak. “Kalau bukan dari pajak, negara kita gak bisa jalan,” imbuhnya.
“Untuk itu kita membutuhkan kesadaran dari warga negara untuk membayar pajak negara,” tambah Hery.
Sementara Kepala SMKN 3 Pamekasan Miftahol berharap kegiatan ini bisa membuka wawasan siswanya berkaitan dengan pajak sehingga bisa sadar kelak untuk membayar pajak.
“Semoga kerja sama kita dengan KPP Pratama Pamekasan terus berjalan, dan anak-anak kami senantiasa bisa bertanya dan belajar tentang pajak sebagai bukti kepedulian kepada negara,” terangnya.
Sementara itu, Narasumber Pajak Bertutur 2023 Ainun Fajariyah menerangkan, obyek kegiatan ini adalah pelajar, dari Sekolah Dasar (SD) hingga universitas, namun, kali ini digelar di SMKN 3 Pamekasan.
Dalam kesempatan tersebut, Ainun menjelaskan secara ringkas kepada peserta tentang APBN, termasuk pajak yang menopang APBN ini.
“Tujuan kegiatan ini untuk memberikan kesadaran pajak, utamanya untuk adik-adik yang nanti akan memulai karir dan bekerja, dan sejak saat ini adik-adik bisa paham pentingnya pajak, manfaat pajak dan akhirnya melek tentang APBN,” jelasnya.
Ainun menambahkan posisi APBN ialah sebagai shock absorber. “APBN dipercaya untuk memberikan pengembalian dan dianggap sebagai penolong saat Indonesia terpuruk,” ungkapnya.
APBN ini, oleh Ainun diibaratkan sebagai dompet atau wadah yang menyimpan uang yang masuk dan metode untuk melihat kemampuan berapa uang yang bisa dibelanjakan.
“Ada belanja dan pendapatan negara, dan salah satu penopang besar pendapatan negara adalah pajak, oleh sebab itulah kesadaran kita membayar pajak juga bagian dari upaya menyelamatkan perekonomian negara, menyelamatkan negara dari keterpurukan,” pungkasnya.(mj15/ky)
