Diserang Wabah TMV, Tembakau di Sumenep Terancam Gagal Panen

Media Jatim
Tembakau
(Ahmad Daifi Al Farrozi/Media Jatim) Tanaman tembakau usia dua bulan di Desa Cangkreng, Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, masih setinggi lutut akibat wabah TMV, Jumat (4/8/2023).

Sumenep, mediajatim.com – Petani tembakau di Sumenep musim ini terancam gagal panen karena tanamannya diserang penyakit keriting.

Salah seorang petani Desa Cangkreng Kecamatan Lenteng Sittimo (60) menerangkan bahwa ada sekitar empat lahan tembakau di desanya yang saat ini telah terserang penyakit tersebut.

“Bahkan ada satu lahan tembakau yang sudah dibiarkan begitu saja oleh petani, karena hampir semua tanamannya keriting,” ujarnya, Jumat (4/8/2023).

Kata Sittimo, para petani sudah berusaha melakukan banyak perawatan, mulai dari pemberian pupuk hingga penyemprotan obat-obatan untuk mengatasi penyakit. “Sayangnya usaha tersebut tidak mempan. Virus malah tetap menyebar,” ungkapnya.

Baca Juga:  Selain Beasiswa, Bansos Pemkab Sumenep Juga Disalurkan ke Masjid, Musala, Pesantren dan Lembaga Sosial

Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Lenteng Bambang Djasmono mengatakan, penyakit yang hari ini mewabah pada tembakau petani di Sumenep itu disebut Tobacco Mosaic Virus (TMV).

“Jenis virus ini sulit disembuhkan, jika sudah terjangkit, mending dicabut saja tembakaunya agar tidak menular,” terangnya, Jumat (4/8/2023).

Lebih lanjut Bambang mengatakan, jenis virus ini biasanya menular dari satu tembakau ke tembakau yang lain melalui kontak langsung, serangga aphid, tanah, dan benih.

Soal penanganannya, ujar Bambang, petani bisa menyemprotkan pestisida untuk menekan penularan virus, atau bisa melakukan pembajakan yang lebih dalam dan lebih halus.

Baca Juga:  BANDIT https://slospin.net Related Articles

“Petani harus rajin membersihkan gulma atau rumput yang ada di sekitar tanaman, karena hal itu juga bisa jadi tempat kutu dan virus,” pungkasnya.(mj17/faj)