Pamekasan, mediajatim — Harga beras di Kabupaten Pamekasan tembus Rp14.000 per kilogram, Selasa (5/9/2023).
Selain konsumen, juga pedagang yang mengeluhkan meroketnya harga bahan pokok tersebut.
Salah seorang pedagang di Pasar Panempan, Desa Panempan, Kecamatan Pamekasan, Sukarni (45) mengatakan, kenaikan beras terjadi tahun ini.
“Harga per kilonya Rp13.500 dan ini bukan beras premium, dampaknya, para pembeli mengurangi jumlah pembeliannya,” terangnya kepada mediajatim.com, Selasa (5/9/2023).
Perempuan yang akrab disapa Bu Mam itu juga menuturkan, masyarakat mengeluh dengan harga beras yang melambung tersebut.
“Saya sebagai pedagang juga merasa berat untuk kulakan, saya berharap harga kembali stabil seperti sebelum-sebelumnya yang berkisar Rp10 ribu,” harapnya.
Selain ke Pasar Panempan, media ini juga mendatangi Pasar Gurem. Salah seorang pedagang bernama Indah menuturkan bahwa naiknya harga beras menurunkan daya beli masyarakat.
“Biasanya orang beli sekarung sekarang beli satu gantang karena harganya naik,” jelasnya.
Dikonfirmasi terkait hal tersebut, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Siti Salehah Yuliati Amin mengatakan, kenaikan harga beras merupakan akibat dari penurunan produksi.
Penurunan produksi ini dipicu oleh fenomena El Nino. Di sisi lain, negara pengekspor beras seperti India menahan produknya demi mengamankan stok dalam negeri mereka.
“Yang menjadi sebab (naiknya harga beras, red) salah satunya juga, bantuan langsung nontunai kepada masyarakat, dan juga dengan adanya musim tembakau secara otomatis akan meningkatkan daya konsumsi beras,” jelasnya, Selasa (5/9/2023).
Yuliati mengaku akan turun ke pasar-pasar untuk mengontrol dan meninjau harga beras.
“Kita akan berkoordinasi dengan Bulog dan dinas terkait, mungkin nanti akan ada operasi pasar, dan kegiatan lainnya yang bisa diupayakan,” tegasnya.(mj17/ky)