IMG Sampang Minta Kemenag Putus Kontrak Penerbit Buku Ajar MTs dan MA yang Menyimpang

Media Jatim
Buku
(M. Arif/Media Jatim) Ikatan Mahasiswa Gedangan saat melakukan audiensi di Kantor Kemenag Sampang, Kamis (14/9/2023).

Sampang, mediajatim.com — Ikatan Mahasiswa Gedangan (IMG) melakukan audiensi ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sampang, Kamis (14/9/2023) siang.

Audiensi tersebut bertujuan untuk memperjelas keberadaan buku-buku ajar untuk MTs dan MA yang menyimpang dari paham Ahlusunah Waljamaah.

Koordinator IMG Maushul mengaku heran mengapa buku-buku ajar yang menyimpang tersebut bisa diedarkan di puluhan sekolah di Sampang.

“Harusnya Kemenag melakukan kajian terlebih dahulu terhadap buku-buku ajar tersebut sebelum disebarkan. Sehingga diketahui di mana saja letak kekeliruannya,” ungkapnya, Kamis (14/9/2023).

Maushul juga menyayangkan tindakan Kemenag Sampang yang hanya menarik sementara buku ajar MTs dan MA yang menyimpang tersebut.

Baca Juga:  Insentif 50 Persen THR dan TPG Guru 2023 di Pamekasan Belum Cair!

“Kemenag harus memberikan langkah konkret untuk mengatasi materi yang sudah diajarkan kepada peserta didik. Bagaimana langkah Kemenag soal ini? Apakah akan dibiarkan begitu saja? Jangan hanya bisa menarik buku tanpa tindakan lainnya,” paparnya.

Pihaknya meminta Kemenag agar tidak lagi menggunakan buku-buku dari penerbit 8 buku menyimpang tersebut. “Kemenag harus memutus kontrak dengan penerbit Erlangga dan Tiga Serangkai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Sampang Abdul Wafi menyampaikan maaf karena sudah meresahkan masyarakat atas persoalan buku yang menyimpang tersebut.

“Kami langsung membentuk tim khusus setelah mendapatkan informasi tersebut, untuk menyusuri lembaga di mana saja yang menggunakan buku-buku yang diduga menyimpang,” ungkapnya, Kamis (14/9/2023).

Baca Juga:  Polisi Tabrak Penjual Daun Pisang di Sampang hingga Tewas

Atas kejadian ini, Wafi mengaku akan melakukan pengkajian buku ajar untuk madrasah setiap tahun.

“Saat ini, buku-buku sudah ditarik dan disegel oleh tim kami, dan sudah tidak diajarkan lagi di madrasah. Kami pastikan setiap tahun pelajaran baru akan dilakukan kajian secara spesifik,” ujarnya

Pihaknya juga berterima kasih kepada semua pihak yang sudah peduli terhadap pendidikan di Sampang.

“Soal pemutusan kontrak dengan dua penerbit buku tersebut, itu sudah bukan wewenang kami, sebab itu masuk wewenang Kemenag pusat,” pungkasnya.(rif/faj)