web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Hanya Satu SD di Sampang yang Raih Sekolah Adiwiyata Provinsi Jatim 2023

Media Jatim
SDN
(Dok. Media Jatim) Tim Visitasi Penilai Provinsi saat melakukan turun lapangan ke SDN Banyuanyar 2, Sampang beberapa waktu lalu.

Sampang, mediajatim.com — SDN Banyuanyar 2 menjadi satu-satunya sekolah di Sampang yang memperoleh penghargaan Adiwiyata 2023 tingkat Madya dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sampang Faisol Ansori melalui Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan (Pedal) Muda Trisno Nur Cahya menjelaskan bahwa ada lima SD yang diajukan ke Provinsi Jatim.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

“Namun yang lolos hanya SDN Banyuanyar 2, untuk empat SD lainnya, saya lupa SD di mana saja, datanya ada di kantor,” ungkapnya, Rabu (4/10/2023).

Bahkan, kata pria yang akrab disapa Tris tersebut, tahun 2022 lalu di Sampang juga hanya satu sekolah yang memperoleh Adiwiyata dari Pemprov Jatim, yaitu SDN Bancelok 2.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Kami mengakui bahwa ada beberapa kesalahan administrasi yang diajukan pihak sekolah, sehingga sangat mengurangi penilaian untuk mendapat penghargaan tersebut,” terangnya.

Untuk bisa diajukan dalam Adiwiyata Jatim, kata Tris, sekolah harus lolos dulu dalam seleksi di kabupaten sehingga bisa melangkah ke tingkat provinsi.

Baca Juga:  Dorong Energi Terbarukan, PLN Madura Serahkan 500 REC ke Pemkab Sumenep!

“Kami sudah mendampingi sekolah-sekolah yang diajukan ke tingkat provinsi namun karena memang ada beberapa kesalahan, akhirnya gagal. Ini harus menjadi evaluasi ke depan,” ucapnya.

Tris berharap, ke depan, sekolah-sekolah di Sampang bisa ikut berpartisipasi dalam seleksi tingkat Jatim sehingga bisa berdampak positif bagi lingkungan sekolah masing-masing.

“Bukan hanya persoalan penghargaan, namun lebih dari itu, diharapkan siswa bisa lebih cerdas dalam membuang dan memproduksi sampah sejak dini,” pungkasnya.(rif/faj)