Pamekasan, mediajatim.com — RSU Mohammad Noer Pamekasan diterpa isu tidak sedap. Rekrutmen pegawai di rumah sakit tersebut diduga diwarnai praktik pungutan liar (Pungli).
Dugaan tersebut muncul ke publik setelah sekelompok masyarakat yang mengatasnamakan Barisan Elemen Rakyat (Berat) melakukan unjuk rasa ke Bakorwil Pamekasan, Kamis (5/10/2023).
Koordinator Berat Miftahul menerangkan bahwa beberapa waktu lalu, rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu merekrut karyawan.
Tidak ada pamflet dan pengumuman rekrutmen berkaitan dengan hal itu, kata Miftahul. Lalu, tiba-tiba ada 41 karyawan yang dinyatakan diterima.
“Ada informasi diduga 41 orang yang diterima ini dipungut masing-masing Rp60 juta,” ungkapnya, Kamis (5/10/2023).
Miftahul meminta Pemprov Jatim turun tangan dan memberikan tindakan tegas. “Kami meminta siapa pun yang bermain di RSU Mohammad Noer untuk diberhentikan dengan tidak hormat karena sudah menyalahi aturan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur RSU Mohammad Noer Pamekasan Nono Ifantono menepis dugaan pungli Rp60 juta tersebut.
“Itu tidak benar,” kata Nono saat dikonfirmasi mediajatim.com, Jumat (6/10/2023).
Nono secara terang-terangan meminta pengunjuk rasa untuk membuka datanya secara jelas jika itu memang benar.
“Kalau memang benar terjadi, mereka bisa menunjukkan bukti siapa yang terlibat pungli, siapa yang memberikan uang, kepada siapa, berapa besarannya, kapan memberikannya dan di mana memberikannya,” imbuh Nono.
Sebelum Berat menggelar demo di Bakorwil, kata Nono, mereka sudah melakukan audiensi pekan lalu.
“Sudah kami terima di RSUD, tapi mereka juga tidak membeberkan bukti adanya pungli tersebut,” pungkasnya.(mj17/ky)