Pamekasan, mediajatim.com — Dunia akademik kembali dikejutkan aksi plagiarisme, Sabtu (14/10/2023).
Tesis Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Tahun 2018 berjudul “Tengka: Etika Sosial dalam Masyarakat Tradisional Madura” karya Hasani Utsman diplagiat menjadi artikel dalam Jurnal Mediasi, Vol. 1, No. 2, Desember 2022, IAIN Ambon, berjudul “Makna Tengka dalam Tradisi Masyarakat Madura”.
Plagiarisme tesis menjadi artikel jurnal tersebut dilakukan oleh tiga penulis dari IAIN Madura bernama Khoirul Anwar, Herman Efendi dan Siti Mariyam.
Aksi plagiarisme ini dibongkar langsung oleh pemilik tesis Hasani Utsman melalui laman facebook-nya, Sabtu (14/10/2023). “Plagiasi dari awal sampai akhir,” ungkapnya.
Terkuaknya plagiarisme tesis ini, lanjut Utsman, bermula saat dirinya membuka Google.
“Saya buka Google karena harus mencari artikel untuk kepentingan menulis tentang konformitas dan masyarakat Madura. Dalam proses pencarian itu saya lantas bertemu dengan artikel dalam sebuah jurnal IAIN Ambon tentang tengka masyarakat Madura yang ditulis beberapa orang dari IAIN Madura, tema yang sama dengan tesis saya di program Magister UIN Yogya 2018,” paparnya.
Lalu dia membaca artikel tentang tengka tersebut. Dia mengaku kaget karena abstrak artikel tersebut ternyata sepenuhnya salin tempel dari tesis miliknya, termasuk latar belakang, metode, pembahasan, kesimpulan sampai daftar pustaka.
“Sepenuhnya (artikel di atas, red) salin tempel dari tesis saya semua. Salin tempel murni,” sambungnya.
“Saya hanya bisa berkesimpulan, beberapa penulis dalam artikel ini tidak membaca juga tidak menulis tapi harus punya publikasi. Beberapa penulis dalam artikel ini bahkan belum mengenal istilah parafrasa dan cara mencantumkan sumber,” imbuh Utsman.
Dia berharap beberapa penulis artikel dari IAIN Madura itu diberikan hidayah oleh Allah Swt. sehingga mau berproses, belajar dan baik dalam memperlakukan karya orang lain.
“Hal ini harus saya sampaikan di sini, karena dalam perjalanannya ke depan, kalau tidak diklarifikasi, bisa-bisa saya yang dianggap plagiasi karya orang lain,” jelasnya.
Dimintai tanggapan terkait hal itu, Rektor IAIN Madura Saiful Hadi hanya meminta pemilik tulisan untuk membuat laporan tertulis.
“Lebih baik (laporan tertulis, red). Surat tertulis memastikan untuk digunakan sebagai dasar melakukan etika akademik,” terangnya.(*/ky)
Waduh parah sih hahahahsh
Semoga ada penyelesaian secara kekeluargaan