ANBK Gelombang I Kelas V SD Digelar Dua Hari, Disdikbud Pamekasan Dorong Hasil Rapor Siswa Valid!

Media Jatim
ANBK Pamekasan 2023
(Dok.Media Jatim) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Akhmad Zaini mengunjungi SDN Bugih 1 pada pelaksanaan ANBK 2023 hari kedua gelombang I, Selasa (24/10/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Gelombang I untuk Kelas V Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Pamekasan dimulai Senin (23/10/2023).

ANBK ini berlangsung selama dua hari hingga Selasa (24/10/2023).

Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan Taufik Hidayat mengatakan bahwa ANBK ini berjalan lancar.

“Belum ada kendala yang dilaporkan karena metodenya ada yang online dan semionline. Tapi mayoritas atau hampir 95 persen online,” tutur Taufik kepada awak media, Selasa (24/10/2023).

Secara teknis, lanjut Taufik, sekolah yang melaksanakan ANBK berbasis online hanya membutuhkan laptop dan jaringan Wifi.

Sedangkan yang semionline, soal-soalnya sudah harus terunduh sehari sebelumnya dan saat pelaksanaan membutuhkan server khusus dengan menggunakan jaringan LAN.

“Ini bentuk asesmen yang dilakukan pemerintah. Kalau dulu namanya UNBK, ini yang menjadi satu-satunya penentu kelulusan siswa. Enam tahun belajar hanya ditentukan oleh satu ujian. Namun, saat ini sistemnya sudah berubah menjadi ANBK yang tujuannya juga berbeda,” jelas Taufik.

Baca Juga:  Harga Bahan Pokok Naik, BRI Pamekasan Salurkan 5.691 Paket Sembako untuk Masyarakat Madura 

Adapun tujuan ANBK pada sistem pendidikan saat ini ialah murni untuk pemetaan, kata Taufik. Output-nya berupa rapor pendidikan yang berisi evaluasi dengan tiga instrumen.

Pertama kemampuan basic skill siswa di bidang literasi dan numerasi dikenal dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM).

“Instrumen ini menjadi fokus pemerintah, yakni menyiapkan anak-anak mempunyai basic skill yaitu literasi dan numerasi. Anak yang kemampuan literasi dan numerasinya baik sudah dianggap siap berkompetisi, baik di lokal maupun di global competition,” tutur Taufik.

Kedua, survei lingkungan belajar (Sulingjar). Instrumen ini untuk mengetahui kondisi sekolah dalam mendukung kegiatan belajar siswa.

Ketiga, survei karakter untuk mengetahui apakah siswa aman dan terlindungi dari perundungan, intoleransi, dan kekerasan sosial.

Baca Juga:  HUT Ke-73 Gereja Katolik Pamekasan, Pemuda Lintas Iman Bagi-Bagi Takjil

“Jika ketiga komponen ini terpenuhi, anak akan betah di sekolah dan bisa belajar dengan nyaman dan aman. Jika gurunya juga humble, otomatis prestasi akan meningkat dan kualitas siswa juga semakin baik. Itu yang menjadi tujuan utama kami, peningkatan prestasi,” paparnya.

Kemudian dari hasil rapor pendidikan yang diperoleh siswa, imbuh Taufik, sekolah bisa melakukan Perencanaan Berbasis Data (PBD) yang tujuannya untuk melakukan perencanaan-perencanaan agar selalu upgrade melalui tiga instrumen yang menjadi bahan evaluasi di atas.

Taufik berharap pihak sekolah, baik guru maupun kepala sekolah menjadikan ANBK bukan hanya kegiatan rutin tapi benar-benar dijadikan hal yang utama dan pertama.

“Jadi hasil yang diperoleh di rapor pendidikan itu nyata dan autentik. Karena anak-anak belajar tiap hari baik itu direct atau indirect learning sehingga rapor pendidikan yang dihasilkan ini sahih atau valid,” pungkasnya.(fit/ky)