Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

UPT Bahasa IAIN Madura Gelar FGD Pembuatan Modul FLDP 2 untuk Listening dan Structure

Media Jatim
Upt bahasa iain madura
(Fitria M/Media Jatim) Warek I IAIN Madura Maimun (tengah) saat memberikan sambutan pada FGD Foreign Language Development Proficiency (FLDP) Jilid 2 di Ruang Pertemuan Lantai II PKP-RI Pamekasan, Senin (20/11/2023).

Pamekasan, mediajatim.com — Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa IAIN Madura menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pembuatan Modul Foreign Language Development Proficiency (FLDP) Jilid 2 di Ruang Pertemuan Lantai II PKP-RI Pamekasan, Senin (20/11/2023).

FGD Jilid II ini mengangkat tema “Designing Foreign Language Proficiency Test in Digital Era: A Best Practice”.

Kepala UPT Bahasa IAIN Madura Abdul Wafi mengatakan bahwa FGD FLDP Jilid 2 ini fokus pada pembuatan modul untuk mendorong kemampuan listening dan structure mahasiswa.

“Tahun kemarin kita sudah melaksanakan FGD pembuatan modul 1 dan sudah kita pakai. Sekarang FGD pembuatan modul 2, fokus mempersiapkan mahasiswa untuk mengikuti English Proficiency Test (EPT),” jelasnya.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Sediakan 5-10 Ton Beras Tiap Minggu di Pasar Murah, Ini Syarat Wajib untuk Membelinya!

Sementara Wakil Rektor (Warek) I IAIN Madura Maimun menuturkan bahwa program FLDP ini bertujuan untuk membekali kompetensi bahasa asing mahasiswa yang sangat mungkin dibutuhkan setelah lulus nanti.

Banner Iklan Media Jatim

“Selain ijazah, ada sertifikat pendamping yang kita sebut Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI). SKPI ini berisi kompetensi mahasiswa yang sudah diakui sehingga mereka tidak hanya mengandalkan keahlian program studinya, tapi juga kompetensi lain yang mendukung untuk bersaing di dunia kerja,” paparnya.

Maimun berharap besar kegiatan ini bisa memberikan bukti nyata, terutama, dalam hal meningkatkan kemampuan bahasa asing mahasiswa.

“Untuk mendukung ini saya sudah canangkan ada waktu khusus di semester depan dari pukul 07.00 hingga 08.30 WIB tidak boleh ada mata kuliah lain kecuali FLDP. Tapi masih banyak penolakan,” bebernya.

Baca Juga:  Mediasi Buntu, Kasus Penyerobotan Tanah di Pamekasan Lanjut ke Jalur Hukum

Maimun menyadari, bahwa tidak mudah untuk mengubah kebijakan yang sudah ada dan tengah berjalan. “Tidak bisa dilakukan secepat kilat, harus pelan-pelan,” imbuhnya.

Pemateri FGD Jilid 2 sekaligus dosen Bahasa Inggris UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang Winarti juga mengatakan hal senada, bahwa tidak mudah mengembangkan pusat bahasa.

“Tapi kita sebagai pengelola tidak boleh kehilangan akal untuk memotivasi mahasiswa bahwa kemampuan bahasa itu sangat penting,” katanya.

Untuk diketahui, FGD Jilid 2 ini dihadiri puluhan dosen Bahasa Inggris dan Bahasa Arab berserta tutor UPT Bahasa IAIN Madura.(fit/ky)