Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Datangkan Ahli Arkeologi, Disdikbud Pamekasan Paparkan Hasil Kajian Benda Cagar Budaya Museum Mandhilaras

Media Jatim
Seminar Cagar Budaya Pamekasan 2023
(Dok. Media Jatim) Seminar Pengayaan Materi Konservasi dan Restorasi Koleksi Museum Mandhilaras Pamekasan yang digelar Disdikbud setempat, Sabtu (9/12/2023).

Pamekasan, mediajatim.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan menggelar Seminar Hasil Kajian Koleksi Benda-Benda Museum Mandhilaras, Sabtu (9/12/2023).

Banner Iklan Media Jatim

Seminar yang diikuti 18 pamong budaya dan staf bidang kebudayaan, pengawas SMP, 13 Korwil Bidikbud, 21 Kepala SMP dan 26 Kepala SD itu dilaksanakan di halaman Museum Mandhilaras sisi utara Monumen Arek Lancor.

Seminar tersebut diisi oleh dua pemateri yakni Tim Ahli Arkeologi Indonesia Komda Provinsi Jawa Timur Blasius Suprapta dan Tim Cagar Budaya Kabupaten Pamekasan Ketut Putriari.

Kadisdikbud Pamekasan Akhmad Zaini melalui Kabid Kebudayaan Siti Fatimah mengutarakan bahwa seminar ini untuk memaparkan hasil kajian benda koleksi museum.

Baca Juga:  Soroti Baliho Lukman-Fauzan, Bawaslu Bangkalan Dorong Satpol PP Segera Bertindak!

“Melalui kajian-kajian ini diharapkan bisa digali secara detail nilai sejarah, serta semua informasi yang berkaitan dengan benda cagar budaya yang ada di museum oleh ahlinya,” ungkapnya, Sabtu (9/12/2023).

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

Hasil kajian koleksi benda cagar budaya di museum, lanjut Fatim, nantinya bisa dijadikan tambahan pengetahuan untuk seluruh lembaga pendidikan dan masyarakat di Pamekasan.

Selain itu, Disdikbud juga sudah melaksanakan pengayaan materi konservasi dan restorasi benda cagar budaya.

“Kami juga sudah mempraktikkan langsung bagaimana cara merawat dan memperbaiki benda cagar budaya,” tuturnya.

Baca Juga:  Diduga Gelapkan Gaji 11 Perangkat, Kepala Desa di Sumenep Dipolisikan

Disdikbud menilai, konservasi dan restorasi sangat penting sebab benda cagar budaya di museum sudah berusia puluhan tahun dan oleh sebab itulah harus ada perawatan khusus agar benda bersejarah tetap dalam kualitas yang bagus.

“Kami juga berharap kepada masyarakat yang memiliki koleksi benda yang kemungkinan masuk dalam cagar budaya dititipkan ke Museum Mandhilaras,” jelasnya.

Benda cagar budaya yang dimaksud, kata Fatim, jika usianya diperkirakan lebih dari 50 tahun.

“Bisa menjadi tambahan koleksi untuk berbagi pengetahuan sejarah dengan pengunjung,” pungkasnya.(rif/ky)