Sumenep, mediajatim.com — Puluhan petani Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep menggelar salat istiska di bibir pantai sebelah barat Makam Bhujuk Agung Demang, desa setempat, Rabu (20/12/2023).
Sebelum melaksanakan salat istiska, seluruh jemaah bertawasul, membaca surah yasin dan tahlil bersama.
Warga Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep Fathor Korip menerangkan, saat ini petani jagung di Pulau Giliraja terancam gagal panen.
Pasalnya, kata Fathor, banyak tanaman jagung di Pulau Giliraja yang sudah layu dan bahkan mengering. Hal ini disebabkan intensitas hujan yang minim.
“Makanya, masyarakat Giliraja, khususnya Desa Banmaleng berinisiatif untuk melaksanakan salat istiska, dengan harapan, hujan segera turun,” ungkapnya, Rabu (20/12/2023).
Fathor menambahkan, dalam lima hari terakhir, di Pulau Giliraja tidak pernah diguyur hujan. “Warga sangat resah. Sebab, setelah menanam jagung, nyaris tidak ada hujan,” imbuhnya.
Jika dalam tiga hari ke depan hujan tetap tidak turun, lanjut Fathor, kemungkinan besar tanaman jagung para petani mati.
“Kita tidak punya kuasa, kita hanya bisa berdoa semoga hujan segera turun di Pulau Giliraja tercinta ini,” harapnya.
Ustaz Senior Pondok Pesantren Nurul Ulum Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, KH. Ainur Rahman yang menjadi Imam salat istiska tersebut mengimbau kepada seluruh warga hendaknya memperbanyak istigfar kepada Allah.
“Kemungkinan, Pulau Giliraja jarang hujan karena masyarakatnya terlalu banyak dosa,” singkatnya.
Diketahui, usai melaksanakan salat istiska di sekitar Makam Bhujuk Agung Demang, seluruh jemaah menggelar salat istiska kembali di area Gazebo Utara Beringin Desa Banmaleng.(mj21/faj)