Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

Tanaman Jagung di Pulau Giliraja Sumenep Mengering Imbas Jarang Hujan, Puluhan Petani Gelar Salat Istiska

Media Jatim
Jagung
(Kurdianto Al Laily/Media Jatim) Petani Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep menggelar salat istiska di bibir pantai sebelah barat Makam Bhujuk Agung Demang, desa setempat, Rabu (20/12/2023).

Sumenepmediajatim.com — Puluhan petani Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, Pulau Giliraja, Kabupaten Sumenep menggelar salat istiska di bibir pantai sebelah barat Makam Bhujuk Agung Demang, desa setempat, Rabu (20/12/2023).

Sebelum melaksanakan salat istiska, seluruh jemaah bertawasul, membaca surah yasin dan tahlil bersama.

Warga Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep Fathor Korip menerangkan, saat ini petani jagung di Pulau Giliraja terancam gagal panen.

Pasalnya, kata Fathor, banyak tanaman jagung di Pulau Giliraja yang sudah layu dan bahkan mengering. Hal ini disebabkan intensitas hujan yang minim.

Baca Juga:  Pisah Kenal Kepala SMAN 2 Sumenep, Sukarman: SMADA Berprestasi Adalah Harga Mati!

“Makanya, masyarakat Giliraja, khususnya Desa Banmaleng berinisiatif untuk melaksanakan salat istiska, dengan harapan, hujan segera turun,” ungkapnya, Rabu (20/12/2023).

Banner Iklan Media Jatim

Fathor menambahkan, dalam lima hari terakhir, di Pulau Giliraja tidak pernah diguyur hujan. “Warga sangat resah. Sebab, setelah menanam jagung, nyaris tidak ada hujan,” imbuhnya.

Jika dalam tiga hari ke depan hujan tetap tidak turun, lanjut Fathor, kemungkinan besar tanaman jagung para petani mati.

“Kita tidak punya kuasa, kita hanya bisa berdoa semoga hujan segera turun di Pulau Giliraja tercinta ini,” harapnya.

Baca Juga:  PHMI Bantu Bencana Semeru Melalui SRPB Jatim

Ustaz Senior Pondok Pesantren Nurul Ulum Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, KH. Ainur Rahman yang menjadi Imam salat istiska tersebut mengimbau kepada seluruh warga hendaknya memperbanyak istigfar kepada Allah.

“Kemungkinan, Pulau Giliraja jarang hujan karena masyarakatnya terlalu banyak dosa,” singkatnya.

Diketahui, usai melaksanakan salat istiska di sekitar Makam Bhujuk Agung Demang, seluruh jemaah menggelar salat istiska kembali di area Gazebo Utara Beringin Desa Banmaleng.(mj21/faj)