Bangkalan, mediajatim.com — Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur minta kinerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dan Tim Pendamping Keluarga Berisiko Stunting Bangkalan ditingkatkan.
Pasalnya, hingga saat ini, angka stunting di kabupaten ujung barat Pulau Madura ini masih tinggi.
“Angka stunting di Bangkalan masih masuk kategori tinggi. Sebab, masih ada di angka 26,2 persen dari target 14 persen,” ungkap Kepala BKKBN Jatim Maria Ernawati, Rabu (20/3/2024).
Persentase ini, kata Maria, dikalkulasi berdasarkan jumlah penduduk usia balita di Bangkalan. “Jadi masih tinggi angka stunting nya,” imbuhnya.
Atas kondisi ini, Maria meminta pihak TPPS untuk mendorong para calon orang tua, atau calong pengantin untuk ke Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) agar mendapatkan pemahaman yang utuh terkait prakonsepsi.
“Anak muda sekarang lebih mementingkan prewedding, daripada hal mendesak seperti prakonsepsi,” ulasnya.
Pihaknya juga berharap, para stakeholder di Bangkalan bisa bekerja sama dalam menekan angka stunting. “Ini evaluasi, semua stakeholder di Bangkalan dapat bersinergi menekan angka stunting ini,” terangnya.
Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Bangkalan Sudiyo mengaku telah melakukan langkah pencegahan untuk menekan angka stunting, salah satunya dengan imunisasi.
“Tahun lalu kami sudah melakukan imunisasi di 20 desa, sedangkan tahun ini ada di 13 titik,” singkatnya.(hel/faj)