Display 17 Agustus _20240829_131215_0000

Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan Beberkan Pertolongan Pertama bagi Bayi Alami Kejang

Media Jatim
Bayi
(Dok. health.detik.com) Ilustrasi bayi mengalami kejang.

Pamekasan, mediajatim.com — Kejang pada bayi atau anak bisa menjadi masalah serius apabila tidak ditangani dengan tepat dan cepat.

Banner Iklan Media Jatim

Tidak jarang para orang tua menyepelekan gejala kejang pada bayi. Bahkan ada sebagian orang tua yang justru mengaitkannya dengan hal di luar medis, sehingga terlambat ditangani dan membahayakan nyawa sang buah hati.

Menanggapi hal itu, Dokter Spesialis Anak RSUD Smart Pamekasan dr. Novel Widya Saputra mengatakan, ada dua penyebab kejang yang terjadi pada bayi dan anak.

“Ada kejang yang disebabkan demam, namanya kejang demam. Ini karena ada kelainan atau gangguan di bagian tubuh bayi. Biasanya didahului dengan demam,” paparnya, Kamis (23/5/2024).

Kata dr. Novel, bayi yang menderita demam hingga kejang seperti ini berusia enam bulan hingga enam tahun. “Biasanya karena tifus, demam berdarah awal, atau infeksi paru-paru,” imbuhnya.

Baca Juga:  Jelas-Jelas Hadiri Acara Deklarasi Pasangan Kharisma, 5 Kades di Pamekasan Diputus Tak Bersalah

Selain itu, lanjut dr. Novel, ada juga kejang yang disebabkan oleh kelainan atau gangguan otak pada bayi, seperti epilepsi.

IMG-20240908-WA0006
IMG-20240908-WA0007
IMG-20240907-WA0007

“Kalau yang jenis ini biasanya tidak didahului dengan demam. Karena memang ada kelainan pada otak. Ada juga masalah radang otak, kalau ini kejang dan demam, jadi harus dibedakan,” imbuhnya.

Untuk menangani kejang pada bayi, terang dr. Novel, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh orang tua sebagai pertolongan pertama.

“Buka baju si anak atau bayi, jangan berada di tengah kerumunan orang, berikan ruang agar pernapasannya lancar, diamankan dan tempatkan si kecil di alas yang nyaman,” tuturnya.

Baca Juga:  Pemdes Tamberu Minta Polres Batalkan Pengajuan Izin Keramaian Pekan Budaya Nelayan, Humas: Izin Sudah Keluar!

Kemudian, tutur dr. Novel, miringkan badan si bayi. Tujuannya, agar jika ada sisa makanan atau apa pun di mulutnya bisa segera keluar. “Jangan memasukkan makanan atau barang apa pun ke mulutnya apalagi tangan kita, nanti bisa putus,” tambahnya.

Usai melakukan pertolongan pertama, dr. Novel menganjurkan untuk membawa bayi yang dalam keadaan kejang tersebut ke fasilitas kesehatan terdekat, supaya mendapatkan penanganan lebih lanjut dan dicari penyebabnya.

“Kejang pada anak atau bayi bisa diobati, asal segera segera ditangani. Jangan sampai kita kehilangan kesempatan menyelamatkan pasien karena dikaitkan dengan hal di luar medis,” tutupnya.(fit/faj)