Sumenep, mediajatim.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep menampung pengiriman sampah dari desa dan kecamatan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Dusun Tononggol, Desa Torbang, Kecamatan Batuan.
Kian hari, sampah di TPA terus bertambah dan semakin menggunung. Karena itulah, sebagaimana diberitakan mediajatim.com sebelumnya, TPA Sumenep dinyatakan penuh alias overload sejak tahun lalu.
Kepala DLH Sumenep Arif Susanto mengatakan, dari 27 kecamatan se-Kabupaten Sumenep, yang mengirimkan sampah setiap hari ke TPA hanya tujuh kecamatan.
“Tujuh kecamatan itu, meliputi Kota, Kalianget, Batuan, Lenteng, Saronggi, Bluto dan Ganding,” ucapnya, Kamis (27/6/2024).
Dari tujuh kecamatan tersebut, kata Arif, TPA Sumenep mendapat pasokan sampah sebanyak 36 ton per hari.
“Besaran ini bisa bertambah menjadi 40 hingga 41 ton kalau ada event, baik di kota maupun tiap-tiap kecamatan,” imbuhnya.
Selama ini, lanjut Arif, pemasok sampah terbanyak di Sumenep, yakni Kecamatan Kota dan Kalianget.
“Kalau di Kalianget itu yang paling banyak di Pelabuhan. Sementara kalau di Kota, daerah terminal, Taman Tajamara dan Adipura. Karena di tempat-tempat itu, banyak dikunjungi atau disinggahi masyarakat,” bebernya.
Oleh karena itu, tutur Arif, DLH Sumenep saat ini mencari solusi agar tumpukan sampah di TPA berkurang.
“Kami berusaha komunikasi dengan pihak ketiga untuk menjual sampah yang layak dijual. Saya kira, dengan cara ini bisa mengurangi sampah di TPA,” bebernya.
Selain itu, lanjut Arif, DLH Sumenep juga mempersilahkan para pemulung untuk mengurai sampah di TPA secara gratis.
“Pemulung atau siapa saja, silakan ambil sampah di sana, gratis. Karena bagi kami, mereka pahlawan,” pungkasnya.(mj2/faj)