Jadi Kandidat ProKlim 2024, KLHK Tinjau Langsung Kelurahan Patemon Pamekasan

Media Jatim
Kelurahan
(Fitria M/Media Jatim) Kepala DLH Pamekasan Supriyanto memberikan sambutan pada kegiatan Verlap ProKlim oleh Balai PPI JBN Wilayah II di Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, Selasa (2/7/2024).

Pamekasan, mediajatim.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI melakukan Verifikasi Lapang (Verlap) Program Kampung Iklim (ProKlim) 2024 di Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, Selasa (2/7/2024).

KLHK menunjuk tim dari Balai Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Jawa Bali Nusa Tenggara (JBN) Wilayah II sebagai verifikatur pada kegiatan ini.

Ketua Tim Verifikatur Teguh Pramono mengatakan, Kelurahan Patemon adalah satu-satunya kelurahan di Madura yang ditinjau langsung terkait ProKlim 2024.

“Di Jawa Timur, ada 14 desa dan kelurahan yang dilakukan Verlap offline, di Madura hanya di Kelurahan Patemon yang ditinjau langsung oleh tim verifikatur,” ungkapnya, Selasa (2/7/2024).

Baca Juga:  Kronologi Kasus Tanah di Pamekasan: Polisi Sebut Pemalsuan SPPT Dilakukan Anak Tersangka Nenek Bahriyah

Pria yang juga menjabat Kepala Seksi (Kasi) PPI JBN Wilayah II itu menerangkan, Verlap ini dilaksanakan untuk mengecek kembali terkait data-data yang diisi di aplikasi apakah benar atau tidak.

Kepala DLH Pamekasan Supriyanto mengatakan bahwa kesempatan Velap secara langsung tidak dimiliki oleh semua kelurahan atau desa kandidat ProKlim 2024.

“Harapan kita semua tentunya apa yang diisikan pada aplikasi benar adanya, sesuai dengan kondisi di lapang. Sehingga tim verifikatur nantinya menilai bahwa di Madura ada kelurahan yang layak mendapatkan ProKlim utama,” paparnya.

Baca Juga:  Target Pembelian Tembakau 26 Ribu Ton, Baru Terealisasi 20 Persen

Sementara itu, Lurah Patemon Eddy Sutrisno menerangkan bahwa pihak kelurahan mengusulkan RW 003 yang membawahi enam RT pada ProKlim 2024.

“Warga RW 003 ini memiliki kebiasaan-kebiasaan mengelola sampah baik organik maupun anorganik. Sehingga tercetus tema ‘Berkelas’ atau Bersama Kelola Sampah yang menjadi salah satu inovasinya,” jelasnya.

Inovasi ini, tutur Eddy, menyesuaikan dengan kondisi geografis Kelurahan Patemon yang diapit dua sungai, sehingga pengelolaan sampah berpengaruh penting pada ketahanan iklim.(fit/faj/**)