Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

RSUD Smart Pamekasan Bakal Jadi Rumah Sakit Pendidikan Permanen, Kemenkes RI Lakukan Verlap

Media Jatim
RSUD
(Fitria M/Media Jatim) Suasana Verifikasi Lapangan (Verlap) Rumah Sakit Pendidikan oleh Kemenkes RI di RSUD Smart Pamekasan, Selasa (30/7/2024).

Pamekasan, mediajatim.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melakukan verifikasi lapangan (Verlap) ke RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo (Smart) Pamekasan, Selasa (30/7/2024).

Verlap ini dilaksanakan untuk memantau persiapan RSUD Smart Pamekasan menjadi Rumah Sakit Pendidikan Permanen.

Verlap ini berlangsung secara luring di Ruang Pertemuan Lantai II rumah sakit setempat. Dalam kegiatan ini, hadir enam verifikatur, yaitu perwakilan Kemenkes RI Nuniek Safitri dan dr. Kara Citra Kalandra.

Kemudian, perwakilan Tata Kelola Pelayanan Kesehatan (TKPK) drg. Christiana Eka Nur Hendarjudani, perwakilan Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) dr. Budiman BP, dan perwakilan Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPI) dr. Tengku Sjumala Sari.

Direktur RSUD Smart Pamekasan dr. Raden Budi Santoso mengatakan, Verlap ini adalah kegiatan rutin yang diselenggarakan di RSUD Smart sebagai satu-satunya rumah sakit pendidikan tipe B di Pamekasan.

Baca Juga:  Tak Punya Rumah Singgah untuk ODGJ, Dinsos Pamekasan: Kami Pinjam Tempat ke DP3AKB! 

“Kami sudah terakreditasi sebagai rumah sakit pendidikan sejak beberapa tahun lalu dan sudah banyak instansi pendidikan yang bekerja sama, mulai dari jenjang menengah pertama hingga PPDS,” ungkapnya kepada awak media, Selasa Selasa (30/7/2024).

Banner Iklan Media Jatim

dr. Budi juga menyebutkan, sekurang-kurangnya ada 8 perguruan tinggi yang rutin mengirimkan mahasiswanya untuk belajar di RSUD Smart Pamekasan.

“Di RSUD Smart menerima pendidikan dokter spesialis mata dari UNAIR dan UB, kemudian dokter koas dari UMM, dan vokasi fisioterapi dari UNAIR. Selain itu ada bidan, perawat, dan farmasi dari Poltera, UIM, UNIJA, Univesrsitas Nazhatut Thullab, dan masih banyak lagi,” paparnya.

Baca Juga:  Mahasiswa di Bangkalan Geruduk Gedung DPRD, Tolak Revisi UU Pilkada! 

Menjadi rumah sakit pendidikan, lanjut dr. Budi, tentunya menyesuaikan dengan SDM dan prasarana yang ada.

“Semua ada regulasinya. Tidak serta merta kami menerima semua instansi pendidikan yang ingin bekerja sama. Jadi harus menyesuaikan dengan SDM dan fasilitas kami,” imbuhnya.

dr. Budi juga mengatakan, setelah Verlap hari ini selesai, di akhir kegiatan akan ada rekomendasi-rekomendasi apa saja yang perlu diperbaiki.

“Karena tidak mungkin akan 100 persen sempurna. Setelah kami melakukan perbaikan-perbaikan dan hasilnya positif, RSUD Smart Pamekasan akan dinyatakan sebagai rumah sakit pendidikan secara permanen,” tutupnya.(fit/faj/**)