Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

Sumur Bor di Sumenep Keluar Minyak Tanah, Pemkab: Jika Benar, Akan Diambil Alih Pemprov dan Pusat! 

Media Jatim
Sumur
(Ikhwan Fajarisman/Media Jatim) Polisi memasang Police Line pada sumur bor milik M. Suhayu yang keluar air mengandung minyak bumi di Dusun Koplong, Desa Batang-Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Selasa (3/9/2024).

Sumenep, medijatim.com — Warga Dusun Kolpong, Desa Batang-Batang Laok, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep dihebohkan dengan sumur bor yang tiba-tiba keluar air mengandung minyak bumi, Sabtu (31/9/2024) lalu.

Proses pengeboran sumur milik warga setempat bernama M. Suhayu ini sejatinya sudah dilakukan sejak November 2023 lalu.

“Berdasarkan petunjuk tukang bornya, waktu itu kedalaman ditaksir harus 75 meter,” ungkap Suhayu, Selasa (3/9/2024).

Sampai di kedalaman 65 meter, terang Suhayu, tanah yang dibor tersebut ternyata sudah keluar air, namun tidak besar.

Berhubung Suhayu tidak punya biaya untuk melanjutkan proses pengeboran, akhirnya proyek ini dihentikan sementara. Proses pengeborannya hanya berlangsung 15 hari. “Akhirnya, sumur itu saya tutup menggunakan kayu,” imbuhnya.

Hampir setahun berlalu, Suhayu kembali punya keinginan untuk melanjutkan pengeboran yang sempat mandek itu.

“Pada Sabtu (31/8/2024) kemarin, menantu saya, A Zainur Rasyidi membuka kembali sumur bor yang telah ditutupi kayu tersebut,” tuturnya.

Rasyid mengatakan, ketinggian air sumur pada waktu itu sekitar 2 meter dari permukaan. “Saya lihat air itu agak keruh dan bau minyak bumi,” ucapnya, Selasa (2/9/2024).

Baca Juga:  Gudang Pupuk di Pamekasan Bakal Gulung Tikar, Pekerja Terancam Tak Terima Pesangon

Karena penasaran, Rasyid mengikat gelas air kemasan ke bambu, kemudian dicelupkan ke sumur bor untuk mengecek airnya.

“Ketika saya angkat, air itu memang serupa minyak bumi. Baik dari warna dan baunya. Dan ketika kami tuangkan air itu ke suatu benda, benda itu menjadi mudah terbakar,” imbuhnya.

Banner Iklan Media Jatim

Sumur bor ini kini menjadi perhatian banyak warga. Bahkan banyak warga yang berdatangan untuk tahu secara langsung terhadap air yang mengandung minyak bumi tersebut.

“Masyarakat sekitar, kepala desa, camat, kepolisian dan tentara berdatangan ke sini untuk melihat sumur bor milik kami,” jelasnya.

Sementara itu, Kabag Perekonomian Setkab Sumenep Dadang Dedy Iskandar mengaku sudah datang ke sumur yang keluar minyak tanah tersebut.

“Ya, kami sudah datang ke sana untuk melihat dan meminta air itu untuk dijadikan sampel penelitian,” ucap Dadang, Selasa (3/9/2024).

Baca Juga:  Sambut HUT ke-79 Kemerdekaan, Azana Style Hotel Pamekasan Luncurkan All About Merah Putih Cukup Rp45 Ribu

Dengan sampel yang diambil tersebut, ujar Dadang, Pemkab Sumenep akan mengecek lebih lanjut agar bisa memastikan bahwa air yang mengandung minyak itu tidak berbahaya bagi masyarakat sekitar.

“Kalau sekiranya berbahaya bagi masyarakat sekitar, maka kami akan meminta pemilik sumur bor untuk menutupnya,” imbuhnya.

Namun, lanjut Dadang, kalau justru bernilai ekonomis dan mempunyai kandungan yang besar, Pemkab Sumenep akan melibatkan Pemprov dan pusat untuk menyurvei sumur tersebut.

Jika air sumur tersebut memang terbukti mempunyai kandungan yang besar, tutur Dadang, maka akan dikelola oleh pemerintah pusat dan Pemprov.

“Hal ini sesuai dengan Undang-Undang 45 Pasal 33 ayat 3 bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat,” jelasnya.

Meski begitu, imbuh Dadang, pemilik tanah tetap akan mendapatkan kompensasi dari pengelolaan sumur air itu. “Nanti pasti ada kompensasi kepada pemilik lahan,” pungkasnya.(man/faj)