web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Prihatin Ibu “Jual” Anak ke Selingkuhan, KPI Sumenep: Jangan Diamkan Predator Seksual!

Media Jatim
KPI
(Dok. FB Nunung Fitriana) Ketua KPI Sumenep Nunung Fitriana.

Sumenep, mediajatim.com — Kasus “penjualan” anak oleh sang ibu kandung ke selingkuhannya, menjadi perhatian banyak pihak di Sumenep.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Sumenep menyayangkan kasus asusila ini terjadi di kabupaten berjuluk Kota Keris.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Sebagaimana diberitakan mediajatim.com sebelumnya, kasusnya ini menimpa seorang anak di bawah umur berinisial T (13) asal Kecamatan Kalianget.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Ibunda T, yang berinisial E, tega anak kandungnya disetubuhi oleh J sang selingkuhannya dengan embel-embel mendapat motor Vespa jenis matic.

Ketua KPI Sumenep Nunung Fitriana menyayangkan tindakan seorang ibu asal Kalianget itu.

Baca Juga:  Peringati HDKD ke-78, Imigrasi Pamekasan Layani Permohonan Paspor di Hari Libur

“Ini sangat miris karena seorang ibu kandung terlibat dalam pelecehan anaknya sendiri,” ucapnya, Rabu (4/9/2024).

Wanita yang kerap kali mendampingi korban kasus asusila itu meyakini, korban tengah mengalami trauma yang mendalam saat ini.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Apalagi pelecehan tehadap T dilakukan oleh ibunya sendiri yang seharusnya menjadi tempat berlindung paling aman dan nyama,” imbuhnya.

Nunung juga mengatakan bahwa kasus ini sangat memprihatinkan karena dua orang pelakunya adalah guru.

Baca Juga:  Dewan Pers: Satu Narasumber Bukanlah Sumber!

“Orang yang seharusnya mencetak generasi yang unggul dan berkarakter justru melakukan tindakan asusila,” jelasnya.

Atas kejadian ini, Nunung berharap, semua ibu di Sumenep belajar dan memahami ragam pelecehan untuk menghindari dan mencegah tindakan-tindakan asusila kepada anak.

“Seorang ibu juga harus memberikan pengasuhan dan pendidikan seks sejak dini. Agar anak tahu macam-macam pelecehan. Sehingga, ketika paham, anak tidak mudah mengikuti perintah yang mengakibatkan pelecehan,” jelasnya.

Seorang ibu, lanjut Nunung, harus berani melapor kepada pihak berwajib jika keluarga terdekat dan tetangga menjadi korban pelecehan.

“Kekerasan dan pelecehan seksual harus segera dilaporkan dan ditangani agar memberikan efek jera kepada pelakunya. Kalau didiamkan, berarti telah menoleransi predator seksual di lingkungan kita,” bebernya.(man/faj)