web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Guru SMPN di Bangkalan Diduga Cabuli Siswi sejak Kelas VII, Keluarga Korban Lapor ke Polisi

Media Jatim
Guru
(Dok. megapolitan.kompas.com) Ilustrasi korban pencabulan.

Bangkalan, mediajatim.com — Oknum guru SMP Negeri di Kecamatan Blega, Bangkalan diduga mencabuli anak didiknya.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Diketahui, guru yang diduga mencabuli siswinya ini berinisial TN. Sementara korbannya berinisial ST.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Aksi pencabulan ini diduga sudah berlangsung selama tiga tahun, sejak korban duduk di bangku kelas VII.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

Kepala desa setempat, H. Munawwir menuturkan, dugaan kasus asusila ini diketahui saat keluarga korban mengadukan kejadian yang menimpa putrinya, Sabtu (1/2/2025) lalu.

“Warga desa saya itu datang meminta pertolongan agar pelaku dihukum,” ungkapnya, Selasa (4/2/2025).

Berdasarkan cerita bibi dan paman korban, terang Munawwir, ST diajak bersetubuh oleh pelaku sembari diancam.

Baca Juga:  Lagi, Tiga Pria di Bangkalan Jadi Korban Pembacokan

“Jika tidak mau, pelaku mengancam bahwa korban bukan umat Nabi Muhammad,” bebernya.

Kata Munawwir, pelaku memang dari keluarga tidak mampu. “Jadi saat diancam seperti itu, korban merasa takut,” jelasnya.

Lebih lanjut Munawwir menjelaskan bahwa usai mendengar cerita keluarga korban, dirinya lalu mengantarkannya ke Polsek Blega untuk melaporkan dugaan kasus pencabulan itu.

Kapolsek Blega Iptu Syamsuri membenarkan bahwa keluarga korban didampingi Pemdes setempat telah melapor terkait kasus dugaan pencabulan ini.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Tapi karena di Polsek tidak ada unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), jadi kami antarkan langsung ke Polres Bangkalan untuk diproses,” tuturnya, Selasa (4/2/2025).

Kasatreskrim Polres Bangkalan AKP Hafid Dian Maulidi menjelaskan, secara resmi laporan kasus ini baru Senin (3/2/2025) kemarin.

“Iya ada aksi pencabulan, korbannya masih SMP kelas IX. Dia melapor diantar paman dan bibinya,” jelas Hafid, Selasa (4/2/2025).

Baca Juga:  Proyek Relokasi Puskesmas Bulangan Haji Pamekasan Tahap 1 Dianggarkan Rp7,6 Miliar

Laporan ini, ucap Hafid, masih ditangani oleh unit PPA dan sedang diajukan permohonan visum.

Berdasarkan laporan yang diajukan, papar Hafid, yang terlapor adalah guru sekolahnya sendiri. Tetapi karena masih belum pemeriksaan saksi-saksi, jadi belum dapat dijelaskan lebih rinci.

“Sekarang masih dalam penyelidikan, nanti data-datanya menyusul setelah ada perkembangan,” paparnya.

Sementara itu, kepala sekolah tempat korban menempuh pendidikan, Ahmad Hasan Rusdi menjelaskan, dugaan aksi pencabulan ini terungkap setelah potongan video pengakuan korban tersebar.

“Yang bisa saya pastikan, kasus tersebut tidak pernah terjadi di lingkungan sekolah,” ucapnya, Selasa (4/2/2025).

Hasan menambahkan bahwa korban sempat mengalami sakit. “Bahkan sempat teriak-teriak dan ngelantur, sehingga pihak sekolah menjenguknya ke kediamannya,” bebernya.

Karena kasus ini sudah ditangani pihak berwajib, pihaknya berjanji untuk menghormati proses hukum dalam kasus ini.(hel/faj)