Achsanul Qosasi: Sepakbola Itu Tidak Paham Politik

Media Jatim

MediaJatim.com – Sepakbola menjadi magnet tersendiri bagi rakyat Indonesia. Kejadian-kejadian yang luar biasa terjadi di ranah sepakbola hampir selalu menjadi trending topik di negeri ini. Terbaru saat Paspampres melarang Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mendampingi Presiden Joko Widodo naik ke podium Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) yang akan memberikan piala kemenangan kepada tim Persija Jakarta yang berhasil menekuk Bali United dengan skor mencolok 3-0.

Berbagai kritik terhadap panitia pun terus mengalir, masyarakat menganggap kejadian tersebut sebenarnya tidak harus terjadi, sebab ini adalah dunia sepakbola yang tidak paham politik.

Baca Juga:  Kronologi Dua Pencabul Siswi SMP di Bangkalan Dibekuk dengan Cara Dijebak Polisi Wanita!

Tokoh-tokoh sepakbola tanah airpun juga ikut prihatin dan berharap kejadian serupa tidak terjadi kembali di masa yang akan datang. Salah satunya Achsanul Qosasi, yang saat menjabat sebagai Anggota BPK RI ini berharap semua pihak berkomitmen membangun sepakbola yang profesional.

“Semoga setelah 2019, semua pihak masih komit utk membangun sepakbola yg ikhlas, utuh dan membanggakan,” harap Achsanul Qosasi di fanspage resmi miliknya, (19/02).

Achsanul memang terkenal sangat mencintai sepakbola. Dia tak ingin sepakbola ini hancur, apalagi hanya karena politik dibawa-bawa ke dunia sepakbola.

Baca Juga:  Madura United Akan Seleksi 3 Pemain Pengganti Sanogo

Padahal kita telah mengetahui semua, Indonesia pernah dibekukan oleh Induk Sepakbola Dunia (FIFA), yang tak lain salah satu penyebabnya adalah kelakuan oknum yang mencampurkan kepentingan politik ke dalam dunia sepakbola Indonesia.

“Sepakbola itu tidak paham politik. Tapi politik sangat paham sepakbola,” ungkap Presiden klub Madura United tersebut.

Bagi Pria yang lahir di Pulau Madura ini, kebangkitan dunia sepakbola menjadi bagian besar dari kebangkitan ekonomi di sebuah negara. Bahkan ia menginginkan Sepakbola Indonesia nanti seperti layaknya di Negara-negara Eropa.

Reporter: Sule Sulaiman

Redaktur: Nur Aini