web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

6 Warga Banyuwangi Diduga Tewas Akibat Miras

Media Jatim

MediaJatim.com, Banyuwangi – Warga Banyuwangi yang diduga tewas akibat miras terus bertambah dalam beberapa hari terakhir. Hingga saat ini, terdapat 10 pasien yang masuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan Banyuwangi, terdiri 6 pasien meninggal dunia, 3 pasien masih dirawat, dan 1 pasien sudah dipulangkan.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Pasien yang meninggal dunia berinisial, SD (42) warga Desa Glagah, AR (23) warga Kelurahan Singotrunan, HB (24) warga Kelurahan Boyolangu, AP (25) warga Kelurahan Kertosari, FN (27) warga Desa Lugonto, dan MY (51) warga Kelurahan Temenggungan.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Yang masih dirawat, berinisial EB (32) warga Kelurahan Klatak, SA (40) warga Kelurahan Mojopanggung, dan BY (25) warga Kelurahan Kalipuro. Satu pasien diperbolehkan pulang berinisial ET (24) warga Perum PKBR, Kelurahan Singotrunan. Data ini disampaikan Direktur RSUD Blambangan Banyuwangi, dr. Taufik Hidayat ke sejumlah media, Kamis (19/4).

Dalam konfirmasinya, Dr. Taufiq direktur rumah sakit milik pemerintah tersebut secara kesuluruhan pihaknya belum bisa memastikan jika para pasien itu meninggal setelah menenggak miras. Menurutnya pasien tersebut ada yang meninggal di IGD, diruang perawatan, bahkan ada yang meninggal dalam perjalanan ke RSUD.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

“Kami tidak berani memastikan, karena pihak keluarga tidak mengijinkan dilakukan otopsi, sehingga kami tidak berani menyimpulkan,” terang Dr Taufiq, Kamis (19/4).

Kata Dr. Taufik, data yang diterima dari keluarga pasien juga tidak lengkap. Namun, mereka mengaku kalau pasien awalnya menenggak minuman keras.

Baca Juga:  Komitmen Paslon Berbakti Berantas Korupsi di Pamekasan, Taufadi: Saya Akan Pasang Badan!

“Informasi yang kita terima dari keluarga pasien bermacam – macam, ada yang bilang pasien minum -minuman keras 3 hari sebelumnya, ada yang satu hari sebelumnya, bahkan ada juga yang satu jam sebelumnya. Mereka kebanyakan di bawa ke RSUD dalam keadaan kritis,” jelasnya.

Dia memaparkan, bahwa pasien meninggal karena keracunan atau bisa juga karena penyakit yang diderita masing – masing pasien. Contohnya, ada peminum yang punya sakit jantung, ada juga yang punya penyakit sesak, dan juga kencing manis.

“Penyakit masing – masing pasien tidak bisa kita informasikan karena termasuk kerahasiaan pasien,” pungkas Dr. Taufuq.

Sementera, salah seorang petugas RSUD Blambangan mengatakan, awal pasien berinisial EB masuk ruang Internal III C, tercium aroma miras.

“Bau arak,” jelas petugas yang enggan disebut namanya tetsebut.

Reporter: Yudi Irawan

Redaktur: Sulaiman