Kasus kamar mandi Pantai Lombang Sumenep yang rusak mungkin terkesan remeh, tetapi dari situ saya melihat lebih jauh bahwa sikap pejabat terhadap media bisa mencerminkan bagaimana mereka memaknai dan memakai kekuasaan.
Editorial
Gelap Terang Giliraja
Penulis adalah Imron Rosyadi. Warga Giliraja, Sumenep. Mahasiswa Magister Ekonomika Pembangunan UGM.
Toilet yang Rusak, Kadisbudporapar yang Naik Pitam
Tentu, saya yakin seyakin-yakinnya, tidak ada media yang mau takluk pada kekuasaan. Setiap wartawan punya insting memantau (watchdog) di atas rata-rata warga biasa.
Beranikah Polisi Menilang Bupati Sumenep?
Saya tak hendak menyalahkan polisi. Saya bisa memahami betapa dilematis posisi mereka. Menilang warga biasa, prosedurnya jelas. Tapi menindak penguasa? Itu bukan hanya soal aturan, melainkan soal nyali. Dan tidak semua nyali dibayar dengan gaji.
Untuk Bupati Sumenep: Ambulans Laut Lebih Mendesak daripada Empat Mobil Dinas Anda
Setiap detik keterlambatan bisa berarti kematian. Dan kematian karena ketiadaan akses kesehatan adalah bentuk paling nyata dari kelalaian pemerintah.
Catatan untuk Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo
Berita lahir sebagai fakta yang diungkap. Bila fakta yang diungkap ini dianggapnya sebagai kritik, dan saat dikritik sedikit lalu salah satu media dicoret, hemat saya, itu adalah kebijakan yang serampangan dan kekanak-kanakan.
Bupati Pamekasan, Bisakah Belajar kepada Dedi Mulyadi?
Misalnya, bupati atau wakil bupati menerima pengaduan perusakan trotoar, jalan rusak tahunan, dugaan pemotongan THR, kasus pedagang pasar dipukul kepala pasar, dugaan jual beli kios, tata kelola PKL, dan baru-baru ini pesta petasan yang memakan korban di Kecamatan Proppo.
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.