web media jatim

Kader FPI Sembarang Celoteh, Inilah Respon IPPNU Sumenep

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Sumenep-Salah satu kader Front Pembela Islam (FPI) Sumenep, Farid Azzaiyadi menyebut istighosah kubra yang dilaksanakan PW NU  sebagai konser tahlil melalui akun facebooknya, Gaki Farid, Sabtu (09/04). Ia juga memplesetkan nama Ansor menjadi Ancor yang dalam bahasa Madura berarti rusak atau tidak baik.

Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ualama (IPPNU) Sumenep,  Fadlilah, menegaskan pernyataan Farid perlu disikapi.

“Jika memang benar Gaki Farid adalah kader FPI Sumenep, maka perku kiranya pengurus FPI Sumenep memberi arahan pada kadernya  agar tidak sembarang bicara,” tegas Fadlilah.

Ditegaskan, keberanian Farid menyebut istighosah NU sebagai konser tahlil dan memplesetkan nama Ansor menyebut “ancor” tentunya tidak lepas dari karakter warisan organisasinya yang keras dan sudah mendarah daging pada dirinya.

Baca Juga:  Dosen Universitas Madura Ikut Serta Pecahkan Rekor Muri 59.000 Pantun di Festival Pantun 2023 Jakarta

“Selain itu, kemungkinan besar Farid benci terhadap Warga NU. Dikarenakan NU selalu menjadi bagian dari jiwa masyarakat Sumenep,” ungkapnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Respon lain juga datang dari Imam Arifin selaku kader Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Kecamatan Pragaan. Menurutnya, pernyataan Farid tidak lepas dari rasa sentimen terhadap NU dan Ansor karena memilki jamaah mayoritas di Indonesia bahkan dunia.

Bagi dirinya, jika ada individu atau kelompok yang membenci NU, dapat dipastikan pertanda NU akan semakin jaya. Sebaliknya, orang tersebut akan hilang ditelan masa.

Baca Juga:  Modus Jadi Petugas PLN, Warga Alasnyiur Tertipu

Menurut Imam, pihaknya sependapat dengan salah satu pernyataan pengamat Intelejen barat, Prof. Alan Nieslsen yang menyatakan, NU itu ibarat manusia yg di potong lehernya tapi ia masih bisa berlari dan hidup. Padahal, organisasi apapun akan hancur jika dihabisi kepalanya (strukturnya).

“Fakta sejarah selama ini organisasi yang membenci atau memusuhi NU pasti ujung-ujunya bubar. Berbeda dengan NU organisasi yang didirikan oleh ulama, pasti NU akan jaya selamanya,” ungkapnya.

Imam menambahkan, warga NU dan Ansor tidak perlu ambil hati tentang pernyataan Farid. NU dan Ansor terlalu besar hanya untuk menanggapi pernyataan seorang preman semacam Gaki Farid.

“Kita katakan preman, karena pernyataan-pernyataan Farid sama sekali tidak mendidik dan ngawur,” tukasnya. (Zainal Arifin)