MEDIAJATIM.COM, Pamekasan-Akibat dituduh jadi tukang santet, Abdus Salam (50 tahun) harus bersimbah darah. Warga Dusun Tengah, Desa Ambat, Tlanakan Pamekasan tersebut tewas dianiaya orang tak dikenal, Senin (16/5) dini hari sekitar pukul 00.30 Wib.
Nelayan tersebut ditemukan meregang nyawa di depan istrinya, Suhana (40 tahun) di pekarangan depan rumahnya.
Dari informasi masyarakat, sebelum terjadi peristiwa pembunuhan sekitar pukul 23.00 Wib, korban kedatangan dua tamu pria. Yakni, Asmuji warga Dusun Lao’ Sabe, Desa Ambat dan Suyanto warga Dusun Semaling, Desa Ambat.
Karena malam itu korban dan istrinya sudah hampir tidur di dalam rumah dan pintunya tertutup, korban bersama istrinya menemui kedua tamu di gardu bambu halaman rumahnya.
Korban meminta tamu mengutarakan maksudnya. Keduanya memohon kepada korban agar diberikan air putih, buat keponakannya yang sakit dan tak kunjung sembuh.
Namun korban menolak permintaan kedua tamu itu, karena korban selama ini tidak merasa memiliki keahlian apapun dalam hal pengobatan.
“Maaf, saya tidak bisa memenuhi permintaan untuk memberikan air putih buat kesembuhan keluarga sampeyan yang sakit. Kalau saya memberi air putih , nanti saya dituduh penyebab sakitnya keluarga sampeyan,”kata korban, seperti yang ditirukansang istri, Suhana.
Karena korban menolak untuk memberi air putih, kedua tamu itu melontarkan kalimat ancaman pada korban.
“Kalau kami berdua tidak diberi air, nanti jika terjadi sesuatu, jangan menyesal!”katanya, sambil kedua tamu itu pulang meninggalkan korban yang masih berada di dalam gardu.
Berselang sejam kemudian, ketika korban dan istrinya masih di gardu, datang dua pria tidak dikenal dengan ciri -ciri perawakan tubuhnya tinggi besar dan gemuk serta berambut panjang. Keduanya langsung membacok korban dengan celurit.
Bacokan pertama menancap ke tubuh korban, hingga korban berdarah dan berteriak kesakitan.
Sedang Suhana yang melihat suaminya dibacok menjerit histeris minta tolong agar suaminya tidak dibunuh.
Namun pelaku sepertinya tidak memiliki rasa belas kasihan dan terus membacok korban.
Kala itu korban sudah berhasil lari ke areal pekarangan depan rumahnya, tapi terus dikejar dan tubuhnya diseret ke halaman rumahnya, kemudian kembali dibacok, hingga korban ambruk dan tangan kirinya putus. Dia terkapar di tanah dengan kondisi bersimbah darah.
Kasat Reskrim Polres Pamekasan AKB Bambang Hermanto mengatakan, untuk menguak kasus pembunuhan yang menimpa korban, polisi sudah meminta keterangan istri korban, termasuk kedua pria sebagai tamu yang meminta air putih pada korban.
“Dugaan sementara kasus pembunuhan itu, korban diisukan memiliki ilmu santet. Namun hal ini belum bisa dibuktikan kebenarannya,” ungkapnya.
Bambang berjanji untuk mengungkap kasus tersebut dan akan menangkap pelaku pembunuhan tersebut. (Marul Saleh)