web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Gubernur Jatim Targetkan Pendidikan Berstandar Jerman

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Surabaya-Gubernur Jatim Soekarwo mengatakan, pihaknya ingin daerahnya meningkatkan kualitas pendidikan, khususnya di daerah pinggiran. Dikarenakan yang terjadi saat ini, tambah Karwo, pendidikan di Jatim dari segi kualitas belum merata.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

“Hal itu pula yang menjadi latar belakang pemerintah pusat mengubah aturan pengelolaan SMA/SMK menjadi kewenangan pemprov. Langkah itu tidak lain untuk pemerataan pendidikan, agar tidak ada sekolah favorit dan ada sekolah pinggiran,” ujar Pakde Karwo—panggilan akrab Soekarwo.

9_20250605_164323_0008
8_20250605_164323_0007
5_20250605_164641_0004
11_20250605_164323_0010

Dijelaskan, salah satu upaya yang dilakukan pemprov untuk pemerataan pendidikan adalah menerapkan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk SMA/SMK. Program tersebut tidak lain untuk menstandarisasi sistem ujian.

“Saat ini seluruh SMK sudah melaksanakan, tinggal SMA. Pemprov akan terus berupaya meningkatkan kualitas dan pemerataan kualitas pendidikan di Jatim,” ujar dia.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Selain itu, kata Karwo, kewilayahan pendidikan di Jatim sudah merata dari tengah hingga wilayah pinggiran. Namun, masih ditemukan beberapa sekolah yang dianggap kurang berkualitas.

“Kita lenyapkan stigma sekolah pinggiran. Yakni, dengan melakukan standar agar tidak ada lagi yang namanya sekolah pinggiran dan sekolah tengah. Hal itu sebagai filosofi dalam penjelasan undang-undang,” ujar Gubernur dua periode ini.

Baca Juga:  Meski Berkonsep Islami, Winda KA Tetap Gagal Manggung di Acara KPU Pamekasan lantaran Surat AUMA

Adanya UU Nomor 23 Tahun 2014 yang mengatur tentang pelimpahan wewenang SMA/SMK dari daerah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi, menjadi salah satu alasan agar kualitas pendidikan di sekolah dalam satu manajemen standar.

“Peningkatan kualitas SMK dilakukan dengan menggunakan kurikulum berstandar Jerman. Selain itu, link and match industri dan SMK dijalankan serta berhasil dijadikan pilot project oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI,” paparnya.

Dia menambahkan, salah satu tantangan dalam percepatan pemerataan pendidikan adalah menculnya sekolah favorit dan sepi peminat. Hal ini harus dihapus dengan menggenjot kualitas sekolah menjadi sama baiknya. (Sule Sulaiman)