LPIS Nurul Jali Cetak Siswa Ulul Albab

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, Sumenep-Lembaga Pendidikan Islam Sosial (LPIS) Nurul Jali, Pakamban Daya siap mencetak kader bangsa yang ulul albab. Yakni, berilmu dan bermoral.

Hal itu ditegaskan Kiai Khairi Muqri dalam sambutannya di Akhirus Sanah malam haflatul imtihan yang dilaksanakan di halaman utama Nurul Jali, Selasa malam (23/5).

Komitmen tersebut disampaikan di depan wali murid dan masyarakat umum. Turut menyaksikan juga semua guru LPIS Nurul Jali.

“Pada hakekatnya, seorang anak merupakan titipan Allah kepada kedua orangtua. Jadi, masa depan mereka merupakan tanggung jawab sepenuhnya kedua orangtua,” ujar pengasuh LPIS Nurul Jali,  Khairi Muqri.

Menurut Kiai Khairi Muqri, lembaga pendidikan menjadi tumpuhan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya. Dikarenakan mereka sebuk dengan segala macam aktifitasnya.

Baca Juga:  Rahasia Sukses SDI Al Munawwarah Pamekasan Juara 1 Lomba Basket se-Madura

“Untuk itu, lembaga pendidikan, khususnya LPIS Nurul Jali memiliki visi dan misi menciptakan siswa yang berilmu dan bermoral. Semoga siswa-siswi mendapat barokah para pendiri LPIS Nurul Jali,” jelasnya.

Pada malam Akhirus Sanah ini, terang Kiai Khairi Muqri, pihaknya menghadirkan penceramah muda dan berpengalaman asal Kabupaten Sumenep. Tujuannya untuk memberikan pencerahan kepada siswa-siswi Nurul Jali. Lebih-lebih kepada  siswa kelas akhir.

Mubaligh yang dihadirkan Kiai Izzul Muttaqin alumni Pondok Pesantren Annuqayah. Materi ceramah yang disampaikan sangat lugas dan mudah dipahami.

Dalam salah satu petikan ceramahnya, Kiai Izzul Muttaqin menyampaikan, manusia hidup di dunia harus memiliki pegangan hidup. Agar hidupnya selamat dunia akhirat. Pegangan hidup itu, ialah hati yang baik atau bersih.

Baca Juga:  Mengenal Syafiqoh El Nabila, Orator Bertabur Prestasi

Agar dapat membersihkan hati jalan satu-satunya harus belajar ilmu agama. Ilmu yang kita perlu kita pelajari itu ada tiga.

“Pertama, belajar ilmu syariat yaitu, ilmu fiqih. Kedua, ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu yang bisa membenarkan keyakinan kepada Allah, yaitu ilmu tauhid. Ketiga, yaitu dengan cara  berakhlak yang baik,” terang Kiai Izzul Muttaqin. (Zainal Arifin)