MEDIAJATIM.COM, Pamekasan-Warga banyak yang mengeluh karena bengkaknya biaya pembayaran tarif listrik setiap bulannya, akibat pencabutan subsidi tarif dasar listrik dan sering terjadi pemadaman bergilir di setiap perkecamatan se-Kabupaten Pamekasan, Kamis (15/06).
Seorang warga Jalan Pintu Gerbang, Desa Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan, Ghoffar (25), mengatakan tarif listrik di rumahnya yang berdaya 900 VA, saat ini kian mahal sejak pemerintah mencabut subsidi listrik. Kenaikan ini sangat memberatkan masyarakat.
“Biasanya kalau bayar listrik dulu kami paling mahal Rp. 103.000,- dalam sebulan, namun sekarang malah bertambah lagi. Apalagi seiring kebutuhan kami bertambah, dan katanya kalau sekarang listrik naik terus, enggak sesuailah,” keluh Ghoffar.
Ditemui secara terpisah, Sujak (41), mengaku harus merogoh kocek lebih, akibat pemberlakuan kenaikan tarif listrik 900 VA. Bila semula hanya membayar kisaran Rp. 100.000,-, saat ini dia perlu menambah sekitar Rp. 50.000,- lagi.
“Naik terus kontribusi listrik ini, bulan depan pasti naik lagi, padahal listrik ini selamanya orang punya, sudah sembako naik terus ditambah subsidi listrik dicabut,” keluhnya pada waktu dikonfirmasi.
Dia menambahkan, merasa sangat kecewa atas keputusan pemerintah menaikkan tarif dan mencabut subsidi listrik. Apalagi ditambah dengan seringnya terjadi pemadaman.
“Kami kecewa selaku masyarakat Pamekasan dengan sering padamnya listrik, apalagi sekarang Bulan Suci Ramadan, pastinya masyarakat butuh listrik untuk kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Keputusan pemerintah tersebut, dianggap tidak pro rakyat dan dilakukan tanpa sosialisasi sebelumnya.
“Warga kurang tahu tentang pencabutan subsidi listrik ini karena kurangnya sosialisasi dari pihak PLN dan pencabutan ini, tidak pro dengan rakyat kecil. Selain itu, tidak hanya yang pengguna meteran yang bayar bulanan, pembelian token listrik juga mengalami kenaikan,” tukasnya
Sementara, Manajer PLN Pamekasan belum bisa dimintai konfirmasi sampai berita ini diturunkan, dan masyarakat berharap, Pemerintah menurunkan harga tarif listrik agar masyarakat yang berpenghasilan menengah kebawah bisa bernafas lega. (mj/marul)