MediaJatim.com, Pasuruan-Pengurus Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Bangil, secara resmi membentuk Badan Ansor Anti Narkoba (Baanar), di Mabes Ansor Cabang Bangil, Jalan Pandaan Bangil, Pasuruan, Ahad (30/7). Badan tersebut secara khusus membidangi masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, terutama di wilayah Ansor Cabang Bangil.
Ketua PC GP Ansor Bangil, H. Sa’ad Muafi, SH, mengatakan, GP Ansor secara struktural telah membentuk Baanar dari tingkat pusat sampai daerah. Pimpinan Pusat (PP) GP Ansor yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) telah memerintahkan pimpinan di daerah untuk membentuk Baanar.
“Alhamdulillah Cabang Bangil telah melaksanakan instruksi tersebut dan juga sudah membentuk sampai tingkat pimpinan anak cabang,” tegas Gus Afi.
Sebelum bergerak memerangi narkoba, katanya, pengurus Baanar mesti terjamin bebas narkoba. Mestinya dalam acara tersebut juga dilangsungkan tes urine pengurus Baanar.
“Berani, nggak?” tantang Gus Avi saat melantik Pengurus Baanar Bangil dan dijawab oleh semua pengurus dengan penuh semangat sembari berteriak “Siap!”
Gus Afi mengatakan, kader GP Ansor berusia antara 30-40 tahun. Sedangkan pengguna narkoba rata-rata di usia produktif. Maka GP Ansor sebagai Badan Otonom Nahdlatu Ulama (NU), punya kewajiban yang sama, terlebih Ansor memiliki struktural sampai tingkat kelurahan/desa.
“Tujuan dilantiknya Baanar sebagai bentuk kecintaan kami terhadap NKRI, yaitu dengan mencegah beredarnya narkoba kepada remaja, pemuda dan pelajar. Di samping itu, juga turut mendampingi para korban pecandu narkoba yang sudah insyaf, agar kembali ke jalan yang lurus sesuai dengan prinsip Baanar Bangil,” tegasnya.
Kepala Baanar Didik Hartono menambahkan, Indonesia saat ini bukan hanya konsumen, tapi sudah jadi produsen narkoba. Pengguna dan pengedarnya sudah merambah semua kalangan, mulai dari pelajar, pejabat, aparat, karyawan, dan sebagainya.
“Tidak ada kata lain, kita harus perang melawan narkoba. Saya selaku Kepala Baanar Cabang Bangil, mengapresiasi atas banyaknya stakeholder dan relawan anti narkoba yang datang pada hari ini. Ini membuktikan masih banyak pihak yang peduli pada masalah narkoba di Indonesia,” katanya.
Kang Didik berharap, deklarasi tersebut bisa jadi awal yang baik untuk pemberantasan narkoba di Pasuruan terutama di Cabang Bangil yang meliputi, Bangil, Rembang, Pandaan, Beji, Prigen dan Gempol.
“Jika saudara mengetahui adanya peredaran narkoba di lingkungan sekitar, informasi sekecil apapun sangat membantu kami dan menyelamatkan banyak generasi bangsa,” katanya.
Syuriyah PCNU Bangil, KH. Ahmad Rifa’i mengatakan, narkoba tidak mungkin bisa tuntas jika hanya ditangani kepolisian dan BNN. Sebab, peredaran narkoba bukan hanya di perkotaan tapi sudah sampai pedesaan. Selain itu juga tidak mengenal batas usia, status sosial dan ekonomi.
“Saya harap segera merapat ke Polres sebagai tindaklanjut kerjasama, saya juga mengharap tidak perlu ada prosedur proposal. Ansor dan Banser wajib ikut serta membantu menyelesaikan persoalan nasional berupa narkoba dan persoalan Islam garis keras. Saya harap BAANAR bisa segera bekerja,” tegasnya.
Reporter: Adi
Redaktur: Nur Aini