Ngopi Bareng RBT; Merawat Semangat Juang Pemuda

Media Jatim

Jempol buat Ra Badrut Tamam. Saya melihat apa yang dilakukan kemarin malam (malam minggu) sungguh kreatif. Ini cara sederhana tapi memiliki implikasi yang luar biasa. Setidaknya, untuk mengenalkan profil RBT sebagai pemimpin muda yang berbakat dan terbuka. Pemimpin yang bisa memahami simbol perjuangan khas kaum muda, yaitu kopi.

Kopi menandai perkumpulan. bertemunya semangat, menyatunya energi perubahan. Seperti tahun kebangkitan 1928, kopi tidak hanya menjadi minuman pelengkap dalam Kongres Pemuda, lebih dari itu, kopi merupakan sumber semangat pergerakan nasional. Energi yang membangkitkan pergerakan, persatuan menuju bangsa yang bermartabat.

Baca Juga:  RBT Ungkap Alasan Masyarakat Pantura Harus Pilih Berbaur

Maka, tidaklah berlebihan kiranya kopi disimbolkan sebagai identitas perjuangan pemuda. Rasa kopi yang sebangun dengan makna perjuangan; suka dan duka adalah arti komitmen kebangsaan yang sesungguhnya. Dan, perwujudan komitmen cinta tanah air ini ditandai dengan perlawanan pemuda terhadap kolonialisme. Inilah, “Sumpah Pemuda”.

Persis pada tanggal 28 Oktober tahun ini, tidak banyak yang peduli momen bersejarah kebangkitan bangsa Indonesia. Dengan ngopi bersama, RBT mengambil tanggung jawab kepedulian ini, mengingatkan kembali perjuangan pemuda tempo dulu yang luar biasa. Melalui secangkir kopi, internalisasi semangat juang pemuda sebagai agen perubahan sosial perlu terus dihidupkan.

Baca Juga:  Mendiskusikan Kerancuan: Mengapa Berita "Buruk" Gratis dan Kabar "Baik" Berbayar (?)

Saya angkat secangkir kopi buat RBT.

Penulis: Minhaji Ahmad, aktivis muda NU Pamekasan.