MediaJatim.com, Sumenep – Perpustakaan Madrasah Aliyah (MA) Raudlah Najiyah, Bragung, Guluk-guluk, bersinergi dengan Asosiasi Perpustakaan Sekolah Indonesia (ATPUSI) Kabupaten Sumenep, menggelar dua acara sekaligus. Yakni, Seminar dan Lokakarya Tentang Minat Baca dan Managemen Perpustakaan, yang ditempatkan di Aula Utama Ponpes Raudlah Najiyah, Lengkong Bragung Guluk-Guluk, Jumat (3/11).
Acara ini digelar untuk memulihkan ingatan pengelola lembaga, bahwa perpustakaan tidak lagi ditempatkan sebagai ruang pelengkap sebuah lembaga, namun harus dikembalikan ke jati dirinya. Yakni, sebagai tempat edukasi dan rekreasi bagi peserta didik, ujar penanggungjawab kegiatan sekaligus Anggota Komisi Pengembangan Profesi Tenaga Perpustakaan, ATPUSI Kabupaten Sumenep, Aminullah.
“Selain itu, buku yang selama ini telah menjadi rujukan dan wahana kreatifitas para pemikir dan penulis seperti halnya Imam Al-Ghazali, telah bergeser jauh dan sama sekali tidak lagi menjadi bahan referensi. Anak muda zaman now, lebih tertarik membaca google dan media online yang belum tentu kebenarannya,” ucap Aminullah.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Ketua ATPUSI Kabupaten Sumenep, Salwini AM. “Sangat disayangkan, generasi muda enggan membaca buku di perpustakaan, mereka lebih banyak menghabiskan waktunya dengan internet. Parahnya lagi, berita atau informasi yang jelas-jelas hoaks masih saja dipertahankan dan dijadikan landasan pemikirannya”.
Moh. Khalil sebagai Pengurus ATPUSI Kab. Sumenep yang juga ikut hadir dalam acara tersebut, sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini digalakkan kembali dan membenarkan disadari atau tidak, siswa telah berpaling ke media sosial. Sebuah perilaku dan kebiasaan yang bisa memyebabkan penurunan drastis terhadap budaya baca buku. Pembentukan Duta Perpustakaan seharusnya telah di mulai sejak dini.
Acara yang dihadiri oleh sebagian besar pustakawan dari berbagai sekolah dan turut hadir pengurus teras dan komisi-komisi ATPUSI Kabupaten Sumenep, berjalan lancar dan mendapatkan antusias besar peserta.
“Saya mengharap kegiatan ini bisa dilaksanakan 3 kali dalam setahun, agar kami lebih mengenal perpustakaan dan akhirnya jatuh hati,” kata Mamluatul Hikmah.
Perpustakaan, bukan sebatas tempat ‘majeng’ buku, melainkan ruang belajar yang tidak kaku seperti ruang kelas, perpustakaan betul-betul menerapkan Paikem (Pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan). Dan tugas pustakawanlah yang berperan penting. Apabila ada siswa menjadi pustakawan, sah-sah saja. Mereka belajar, serta mengemban tugas eksplisit; Duta Baca, papar Mas’odi saat bertindak sebagai sebagai pemateri dalam acara tersebut.
Reporter: Agus Supriadi
Redaktur: Sule Sulaiman
