web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Eksan Institut: Jangan Khianati Amanah Tuhan

Media Jatim

MediaJatim.com, Jember – Kedamaian adalah cita-cita universal. Siapapun manusia di planet bumi ini pasti membutuhkan hidup yang damai, termasuk para imigran di berbagai belahan dunia.

Pesan itulah yang tercermin dari pidato yang disampaikan Paus Fransiscus saat Misa Natal di Basilica Santo Petrus Vatikan, dua hari lalu. Dalam pidatonya, Paus menyerukan dunia untuk membangun imajinasi sosial baru. Itu karena kekuatan sosial politik di beberapa negara semakin hari semakin ultrakanan yang anti-imigrasi.

“Padahal dalam imanitasnya, imigrasi adalah ajaran yang menjadi solusi tatkala penguasa dan atau sistem negara tempat berasal menindas penduduk. Rasa aman menjadi sangat mahal, dan nyawa manusia begitu sangat murah,” ucap pendiri Eksan Institut, Moch Eksan dalam rilisnya menyikapi pidato orang nomor satu umat Katolik itu, Rabu (27/12).

Baca Juga:  Gelar Silaturahmi, TP PKK Sumenep Bangun Keharmonisan Antarpengurus

Eksan menambahkan, gelombang imigrasi tak bisa dihindari ketika penduduk di sebuah negara merasa tidak aman, mengalami tekanan, bahkan penyiksaan. Mereka pasti “lari” mencari tampat yang aman. Ironisnya, kebanyakan imigran itu adalah warga muslim.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

“Pantas jika Paus yang notabene adalah pimpinan tertinggi Katolik, menyerukan ‘perdamaian’ bagi imigran karena rasa aman adalah hak dasar setiap manusia, apapun agamanya mereka,” lanjutnya.

Menurutnya, dunia damai adalah imajinasi sosial siapa pun, kapan pun dan dimana pun. Semua anak manusia, tanpa terkecuali, punya cita-cita luhur untuk mewujudkan perdamaian dunia. Sebab, perdamaian dunia itu merupakan syarat untuk pembangunan di segala bidang.

Baca Juga:  FPM Ancam Laporkan PBB Gratis ke KPK

Mustahil, terang Eksan, suatu bangsa dapat membangun negerinya sambil menghadapi perang, kerusuhan massal dan konflik berdarah. Alih-alih membangun, bangsa tersebut jusru dililit spiral kekerasan yang telah menumpahkan darah dan menimbulkan kerusakan di muka bumi.

“Tuhan mengamanahkan bumi dengan segala isinya untuk manusia, untuk sebesar-besarnya kesejahteraan dan kemakmuran manusia itu sendiri. Bukan justru sebaliknya. Bila yang terjadi sebaliknya, berarti manusia telah berkhianat terhadap amanah Tuhan,” urainya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: Sule Sulaiman