InShot_20250612_093447937

Mengapa Politik Pasangan Berbaur Bermula dari Masjid?

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Black campaign menerpa deklarasi pasangan Berbaur (Bersama Baddrut Tamam-Raja’e). Acara kemarin yang berlangsung serentak di 189 desa dan kelurahan tersebut dituding mengeksploitasi masjid untuk kepentingan politik.

InShot_20250611_121708493
InShot_20250611_121725186
InShot_20250611_121808313
InShot_20250611_121920141
InShot_20250611_121834221

“Insya Allah saya sabar atas semua hinaan dan ancaman,” respon Calon Bupati Pamekasan, Ra Baddrut Tamam, Selasa (9/1).

InShot_20250611_121151641

Diterangkan, deklarasi dirinya beserta Calon Wakil Bupati Pamekasan Raja’e. memang mengarah pada semangat bakti sosial dengan membersihkan masjid, mushalla, serta tempat ibadah dengan melibatkan segenap masyarakat.

Di samping itu, juga shalat berjamaah serta mengumandangkan shalawat nariyah di dalamnya. Karenanya, tambah Ra Baddrut, sangat naif bila dikatakan bakti sosial tersebut dikatakan mengekspoitasi masjid untuk kepentingan politik.

Baca Juga:  Partai Bukan Hanya Memburu Kekuasaan, Tapi Harus Bermanfaat

“Melalui deklrasi tersebut, kita mengajak semua elemen masyarakat menghidupkan kembali (membumikan) musalla/masjid sebagai wadah syiar islamiah. Di samping itu, momentum pilkada adalah untuk memperkuat ukhuwah islamiah dan gotong-royong,” terang Anggota DPRD Jawa Timur dua periode dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.

Diterangkan, ‎momentum politik bukanlah hanya ajang kontestasi kepentingan semata. Tapi, lebih pada berkhidmat kepada masyarakat dan beribadah. Di samping itu, kami berpolitik dengan niat ibadah; sebagai manifesto gerakan politik keumatan,” paparnya.

Diterangkan, momentum tersebut sejatinya untuk mengingatkan dan mengajak kepada gerakan ibadah yang harus menjadi kebiasan dalam keseharian kita. Bukan hanya sesaat, tapi mesti berkelanjutan.

Baca Juga:  Dampak Covid-19, Rumah Makan Hotel di Lamongan Dapat Dispensasi Pajak

Ra Baddrut menekankan agar dalam memulai sesuatu harus dengan doa. Itulah mengapa gerakan politik memilih dari musalla dan masjid. Itu juga berkaitan dengan semangat Gerbang Salam yang selama ini menjadi ikon syariah Kabupaten Pamekasan.

Pasangan Berbaur punya keinginan Pamekasan menjadi kota yang agamis yang implementasinya pada ibadah, gerakan ibadah berjamaah, azan di semua musalla, dan shalat Zuhur berjamaah.

Politik pasangan Berbaur berupaya membangun dari bawah, mengajak dan melibatkan lapisan masyarakat terbawah untuk bersama-sama menentukan masa depan pembangunan di atas fondasi keimanan.

“Rasa memiliki terhadap aset dan kekayaan khazanah di sekitar harus pula terbangun untuk kemudian memelihara dan melestarikan nilai,” tambah Raja’e.

Reporter: Agus Supriyadi

Redaktur: Sule Sulaiman