MediaJatim.com, Surabaya – Salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil, dituding mencatut lambang organisasi kepemudaan berbasis mahasiswa, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Hal tersebut diungkapkan oleh sekretaris PMII cabang Surabaya, Abdul Hayyi melalui akun resmi Instagram @pmii_surabaya.
Dalam postingan tersebut, Hayyi menuding pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur, Khofifah Indarparawansa – Emil Dardak ingin membentuk perpecahan dalam lingkungan warga pergerakan di Jawa Timur. Dia juga mengaku sangat kecewa, sebab rombongan para pendukung Khofifah-Emil mencatut lambang PMII saat menuju ke kantor KPU untuk mendaftarkan diri, Rabu (10/01) kemarin.
Anggapan mencatut lambang PMII tersebut, ditepis langsung oleh ketua Relawan Barisan Mahasantri Loyalis Khofifah (Basmalah), Kholili, bahwa adanya lambang PMII saat penghantaran pasangan Khofifah-Emil menuju KPU, bukanlah bentuk perbuatan yang bertujuan untuk memecah belah warga Pergerakan.
“Saya ketua Basmalah sekaligus kader PMII Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel sangat menyayangkan sikap Hayyi terhadap anggapan pencatutan lambang PMII yang dilakukan Relawan Ibunda Khofifah; yang mengatakan akan membuat perpecahan di warga Pergerakan,” papar Kholili.
Statement yang seperti itu, menurutnya, pasti tersirat kepentingan. Adanya Relawan yang membawa spanduk ataupun banner yang terdapat lambang PMII-nya waktu penghantaran Ibunda Khofifah baginya merupakan bentuk kebanggaan. Karena kader terbaik PMII bisa mengikuti kontestasi politik Jawa timur, bukan malah ditafsiri sebagai pemecah belah.
“Bunda Khofifah adalah mantan ketua cabang PMII Surabaya, maka saya kira kader dan pengurus cabang PMII wajib mendukung pasangan Khofifah-Emil. Bukan malah mempersoalkan yang tak harus dipersoalkan,” tegas Kholili.
Reporter: Sule Sulaiman
Redaktur: Nur Aini