MediaJatim.com, Pamekasan – Kinerja Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) di Kabupaten Pamekasan masih jauh dari harapan. Itu hasil evaluasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Hal tersebut terurai saat setelah Magrib hingga pukul 21.30, Rabu (31/1) malam, Komisioner KPU Moh Subhan menyisir beberapa dusun dan kampung di beberapa kecamatan.
Hasil evaluasi terhadap kinerja PPDP terhadap tugas pencocokan dan penelitian (coklit) pun terbilang mencengangkan. Sedikitnya ada enam persoalan yang diungkapkan Subhan.
Pertama, sedikit di antara PPDP yang menanyakan langsung tentang data real kependudukan seperti KK dan KTP-el. Sehingga walaupun ada tambahan keluarga, tidak tercover oleh coklit.
Kedua, tugas PPDP dipihakkeduakan kepada orang lain. Artinya, nama PPDP A tapi yang kerja di lapangan si B.
Ketiga, ditemukannya beberapa stiker coklit yang tidak diteken oleh yang bersangkutan dan kepala keluarga.
Keempat, banyak stiker coklit yang tidak dipasang langsung oleh PPDP, sehingga kepala keluarga dan anggotanya tidak tahu kalau ada pilkada.
Kelima, banyak temuan bagi PPDP yang hanya pamit pada penghuni rumah untuk pasang stiker coklit, namun tidak ada pencocokan dan penelitian terhadap semua data yang ada.
Keenam, ada temuan stiker coklit yang hanya dititipkan pada penghuni rumah, sehingga komisioner KPU harus bantu menempelkan sendiri.
Di samping itu, di salah satu dusun, setelah KPU data ada, 162 keluarga besar yang terdiri dari banyak KK tapi semua sefamilian.
“Hasil evaluasi kami tersebut, sudah disampaikan kepada segenap PPK untuk dilanjutkan ke PPS. Semoga segera ada pembenahan,” tukas Subhan.
Kepada PPK, KPU menekankan agar memantapkan lagi konsolidasinya dengan PPS tentang pentingnya coklit data kependudukan.
“Yakni, dengan menanyakan KK dan KTP-elnya, lalu stikernya suruh tanda tangani dan ditempelkan,” tukasnya.
Reporter: Agus Supriyadi
Redaktur: Sule Sulaiman