web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Ansor Incar Pemilik Akun Penghina Presiden, NU, dan Gus Dur

Media Jatim

MediaJatim.com – Saleh Ali Siama Sakiran lewat akun facebook-nya santer menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi), alm Gus Dur, dan Nahdlatul Ulama (NU).

Tidak hanya itu, dia juga menghina ketua Pengurus Besar (PB) Nahdlatul Ulama ( NU), Kiai Said Aqil Siraj dan mantan ketua Pimpinan Pusat GP Ansor, Nusron Wahid.

Dalam postingan statusnya, Saleh Ali Siama Sakiran mengatakan, karena presidennya goblok maka masyarakatnya tidak perlu tahu namanya, tidak penting.

“Ternyata presiden kita bugeng. Satu kata buat Banser: jancok,” ujarnya.

Saleh Ali Siama Sakiran juga mengatakan di status FB-nya, kiai kompolotan liberal sudah tidak layak di negeri ini. Dari semenjak si buta Gus Dur, selorohnya, sampai menular ke miai generasi selanjutnya.

Baca Juga:  Kota Cinema Mall Pamekasan Sumbang Pajak Daerah Lebih Setengah Miliar Tahun Ini

“Kasihan Kiai Hasyim As-Asyari, organisasi NU dirusak oleh cucu dan cicitnya sendiri,” tulisnya.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Begitupun NU baginya, semakin tidak laku. Gara-gara ketuanya dinilai tidak becus.

“Gusdur, Said Aqil Siraj, Nosran dan Ulil Absor ulama anjing. Pencetus liberalisme dan pluralisme di Indonesia,” sebutnya.

Menanggapi adanya postingan status tersebut, Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Jawa Timur, Musaffa’ Safril mengatakan, postingan status yang dibuat oleh pemilik akun Saleh Ali Siama Sakiran dengan menghina Presiden Jokowi, Gus Dur, Kiai Aqil Siraj serta Ansor dan ulama NU lainnya jelas-jelas tidak etis sekali.

Baca Juga:  Polresta Sidoarjo Minta Kepala Desa Tak Ragu Gunakan Dana Desa untuk Covid-19

“Kita akan selidiki lebih lanjut apakah FB tersebut merupakan FB bodong atau memang FB pribadi yang secara individual postingan statusnya dilatari rasa sentimen. Jika benar FB pribadi, tentu kita akan ambil sikap melaporkan kepada pihak berwajib,” ujar Musaffa’ Safril saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (28/02).

Reporter: Zainal Arifin

Redaktur: Sulaiman