Desakan Usut Tuntas Dugaan Nepotisme di BPRS Kembali Mencuat

Media Jatim

MediaJatim.com, Sumenep – Desakan usut tuntas dugaan praktik nepostisme di Bank BPRS kembali mencuat. Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) mendesak komisi II DPRD Sumenep untuk mengusut tuntas dugaan nepostisme di BUMD Pemkab Sumenep tersebut, Kamis (29/2).

“Dugaan nepotisme di BPRS harus diusut tuntas oleh Komisi II DPRD Sumenep,” ungkap Maksudi, saat malakukan aksi di depan kantor DPRD Sumenep.

Penunjukan istri bupati sebagai komisaris BPRS dinilai tidak etis. Selain itu diduga sarat kepentingan.

Komisi II DPRD Sumenep, lanjut Maksudi, sempat berjanji akan melakukan diskusi dengan mahasiswa. Namun hingga kini belum terealisasi.

Baca Juga:  Penetapan R-APBD Pamekasan 2021 Disebut Kado Pahit, Ada Apa?

“Ini mengindikasikan kontroling DPRD lambat,” tambahnya.

Sementara itu anggota DPRD Kabupaten Sumenep yang menemui mahasiswa Hosaini Adzim menyatakan, kerja DPRD dibatasi oleh undang-undang yang ada.

“Undang-undanganya, DPRD hanya punya hak untuk merekomendasi,” tutur Hosaini pada awak media.

DPRD tidak punya hak untuk memberhentikan secara sepihak. Sebab hak preogratif sepenuhnya ada pada Bupati Sumenep.

Sebelumnya, penunjukan Nurfitriana sebagai komisaris BPRS menjadi polemik sejumlah kalangan. Statusnya sebagai istri bupati, diduga akan mempermudah praktik nepotisme di BUMD yang bergerak di bidang perbankan tersebut.

Baca Juga:  Hadiri Pelantikan IPNU-IPPNU Larangan Slampar, Ketua GP Ansor Pamekasan Takjub Kekompakan Nahdliyin Tlanakan

Reporter: Nur Khalis

Redaktur: Sulaiman