PERIODE II

Menteri BUMN Serap Gabah Petani Banyuwangi

Media Jatim

MediaJatim.com, Banyuwangi – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Jumat (6/4) pagi, berkunjung ke Banyuwangi. Kunjungan itu dalam rangka melaksanakan program serap gabah petani dan stabilitas pangan harga murah di Bumi Blambangan.

Kegiatan yang digelar di area persawahan Desa Pondok Nongko Kecamatan Kabat ini juga dihadiri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan seluruh petani desa setempat.

Rini Soemarno mengatakan, program serap gabah petani tersebut merupakan program Kementerian BUMN yang dijalankan PT Pertani (Persero), PT Sang Hyang Seri (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dan PT Pupuk Indonesia (Persero), serta PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Provinsi Jawa Timur.

“Kegiatan panen raya dan program Serap Gabah (Sergab) Kementrian BUMN ini merupakan kegiatan pembelian gabah langsung dari petani. Tujuan untuk menjaga stabilitas tingkat harga gabah di tingkat petani,” jelas Rini Soemorno, ke sejumlah media.

Rini menambahkan, program tersebut mampu menyerap sekitar 700 ton gabah petani dalam waktu kurang dari sebulan terakhir, ini. Selanjutnya, Kementrian BUMN menggandeng BNI untuk membeli gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank BNI dan pemegang Kartu Tani BNI. Program itu juga akan mengamankan kualitas kredit petani debitur KUR BNI, disisi lain petani juga layak untuk menjadi prioritas pembelian gabahnya.

Baca Juga:  14 Puskesmas Pembantu Berdiri di TKD dan Lahan Warga, BPKPD Pamekasan: Itu Tak Boleh!

“Terlihat, Mentri BUMN turun langsung menyerap gabah petani, hal itu merupakan upaya supaya petani mendapatkan harga gabah yang baik, petani bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa menikmati hasil dari apa yang dia tanam dan pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan bagi para petani lainnya dan keluarganya,” urainya.

Menurut data, sergab 46 mulai digelar sejak tanggal 20 Maret 2018 lalu. Sejak itu, pihaknya dapat menyerap gabah sebanyak 210 ton di Madiun, 176 ton di Mojokerto, Pasuruan sebanyak 175 ton. Sergab 46 ini juga menyerap sebanyak 105 ton gabah di Jombang dari 15 hektar, kemudian 24 ton gabah di Kediri dari 4 hektar, serta 9 ton gabah di Banyuwangi dari sawah seluas 1,3 hektar.

Baca Juga:  Polsek Muncar dan Siliragung Tindak Tegas Penjual Miras

Kiryanto selaku Corporate Secretary BNI mengatakan, potensi lahan yang akan panen di Banyuwangi mencapai 500 hektar, khusus untuk lahan sawah di Desa Pondok Nongko, Kecamatan Kabat ini dikelola bersama oleh sekitar 50 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Kedawung, para petani di kawasan ini telah menerima KUR BNI, yang rata – rata sebesar Rp 9 juta per hektar sawah.

“Selain itu kelompok tani di Banyuwangi mayoritas tanaman padinya menggunakan varietas IR 46 yang menurut keterangan para petani, IR 46 merupakan varietas yang tahan terhadap hama wereng cokelat,” jelas Kiryanto.

Sebelumnya para rombongan Mentri BUMN juga melakukan pengecekan harga beras, termasuk harga beras yang didistribusikan BUMN seperti PT Pertani di Pasar Rogojampi, Banyuwangi.

Reporter: Yudi Irawan

Redaktur: Sulaiman