MediaJatim, Banyuwangi – Acara diskusi Sahabat Sugirah bersama seluruh elemen masyarakat di Kota Gandrung semakin gencar dilakukan. Diskusi ini untuk Banyuwangi ke depan lebih baik.
Kegiatan yang dikemas apik bertema ‘Sahabat Sugirah Ngopi Bareng’ di halaman Radio Bintang Tenggara Desa Wringinagung Kecamatan Gambiran, Jumat (13/4) malam pukul 19.00 WIB ini dihadiri Pengurus GP Ansor, Laros Jenggirat Banyuwangi, Gabungan Radio Komunitas RAPI, Penggiat Aktifis Perempuan, Jurnalis, Pencak Silat Pagar Nusa Kecamatan Srono, Karang Taruna Desa Kebaman, Ikatan Pelajar Cempokosari, Komunitas Pengkol, dan Pengamat Politik.
Diskusi itu mengusung tagline ‘Bangun Deso Notho Kutho’ ini semakin menarik setelah Sekretaris Sahabat Sugirah, Teguh Priyantono Adi menyampaikan maksud dan tujuan tagline tersebut dan mengenalkan sosok H. Sugirah wong deso, sukses di jalur politik dua periode sebagai DPRD Banyuwangi.
“Sahabat Sugirah berdiri sejak 11 November 2017 dan perlahan mendatangi berbagai wilayah dan berdiskusi dengan masyarakat kecil di pelosok desa,” jelas Teguh.
Ketua Forum BPD Banyuwangi, Rudi Hartono yang juga sebagai narasumber di acara tersebut menjelaskan, program kerakyatan dari presiden Jokowi tentang desa serta peran masyarakat turut membangun desa.
“Masyarakat harus memiliki usulan terhadap pembangunan. Karena pembangunan desa jadi tanggungjawab masyarakat desa itu sendiri. LPMD juga harus ikut mengawal usulan ke desa, kecamatan dan kabupaten,” kata Rudi Hartono.
Rudi Hartono memberikan tantangan pada Sahabat Sugirah untuk bisa mencerdaskan masyarakat desa. Menurutnya, membangun suatu wilayah bisa dilakukan mulai dari wilayah pedesaan dan mensejahterakan masyarakat kecil di desa. Dengan begitu, akan berdampak positif dan sebagai tahap menata kota yang diinginkan.
Contohnya, salah satu anggota DPRD Banyuwangi, H. Sugirah yang lahir sebagai petani di Desa Saneporejo, Kecamatan Bangorejo yang memiliki sifat low profile. Dalam kesempatan yang sama, Hari Suharto dalam uraiannya banyak menjelaskan kebenaran tentang figur H. Sugirah.
“Beberapa tahun lalu, H. Sugirah itu tukang doa, kemudian pernah mengadakan turnamen sepakbola di lapangan Senepo,” kata Rudi.
Tiba-tiba dia mencalonkan jadi DPRD. Tagline nya saya masih ingat, Sugirah bakol lombok. Dan gara-gara bakol lombok, akhirnya dia mendapat kepercayaan dari masyarakat. Dan terbukti dua periode dia jadi anggota DPRD dari PDIP,” sambung Hari Soeharto, yang juga nara sumber acara itu menyambung penuturan Rudi.
Acara diskusi ini juga diisi dengan sesi tanya jawab. Dari giat ini banyak peserta Sahabat Sugirah yang hadir, berharap kegiatan semecam ini lebih ditingkatkan lagi.
Reporter: Yudi Irawan
Redaktur: Sulaiman