web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Diserang Masalah Polindes, Ini Pernyataan Cawabup Berbaur

Media Jatim

MediaJatim.com, Pamekasan – Saat debat publik jilid kedua Senin (07/05) malam, Calon Wakil Bupati (Cawabup) dari pasangan Berbaur, Raja’e diserang tentang masalah Pondok Kesehatan Desa (Polindes) di Desa Bujur Barat, Batumarmar, Pamekasan yang pernah dinakhodainya.

Paslon Kholilurrahman-Fathorrahman (Kholifah) menolak bantuan pembangunan Polindes kala masih menjabat sebagai kepala desa Bujur Barat. Kholifah menganggap Raja’e menelorkan kebijakan yang sangat tidak peduli terhadap kesehatan masyarakat. Bahkan, Cawabup Kholifah menunjuk bukti fotokopian surat penolakan pembangunan Polindes tersebut.

Menyikapi hal itu, Raja’e menegaskan bahwa tuduhan itu semua adalah bohong. Bahkan, dari saking pedulinya terhadap kesehatan masyarakat, ia rela berkorban membeli tahah untuk dijadikan tempat pembangunan Polindes Bujur Barat.

“Di saat Bujur Barat tidak punya tanah kas desa, saya beli dan saya hibahkan. Dan itu bisa dicek di Pertanahan Nasional, hibah dari siapa? Hibah dari bapak Raja’e,” tegas Raja’e meyakinkan.

Baca Juga:  NasDem Kawal 22 Program Kerja Bupati Hingga Tuntas

Lebih lanjut Raja’e mengatakan, sampai sekarang Polindes atau Ponkesdes (Pondok Kesehatan Desa) di Bujur Barat berdiri dengan kokoh dan tegak.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

“Jadi bila ada yang mengatakan kepala desa Bujur Barat menolak ponkesdes, itu bohong,” ucap mantan ketua PC HMI Pamekasan itu dengan lantang yang disambut gemuruh hadirin.

Untuk beberapa tahun ke depan jika terpilih sebagai pemegang kebijakan, pasangan Berbaur bertekad akan menambah satu atau dua Polindes atau Ponkesdes di setiap desa. Agar tercipta pelayanan kesehatan yang prima di seluruh desa di kabupaten Pamekasan.

Baca Juga:  KPU Pamekasan Gelar Rapat Persiapan Simulasi Tungsura dan Kapsura

Sementara Ra Baddrut sebagai calon bupati pasangan dari Raja’e menyampaikan serangan itu adalah fitnah.

“Itu fitnah. Surat bisa dibuat-buat, surat bisa dibuat kapan saja kok, sama halnya dengan surat kematian,” kata Ra Baddrut saat konferensi pers usai bedat berlangsung.

IMG-20250520-WA0141

“Saya kira kita tidak usah berkampanye negatif tentang calon. Kita tahu beberapa proses politik mulai kemarin ada beberapa hal yang harus kita kritisi. Kita tidak mau mengkritisi yang lalu-lalu. Kita mau bicara masa depan Pamekasan yang lebih hebat dengan hadirnya pemimpin baru,” pungkasnya.

Reporter: Sulaiman

Redaktur: Aryudi Abdul Razaq