MediaJatim.com, Banyuwangi – Sekertaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur menyatakan akan memberikan program pembinaan bagi warga Lapas Kelas II B Banyuwangi dibidang seni.
Hal ini dipaparkan Kholiqul Ridha, usai meninjau sekaligus mengevaluasi kemampuan warga binaan yang memiliki keahlian kerjinan tangan dan bermain musik.
Dari suksesnya pembinaan yang dilakukan, Ridha sangat mengapresiasi kinerja Kepala Lapas Banyuwangi, karena masih 6 bulan menjabat warga binaannya sudah berkarya dan mahir memainkan alat musik daerah maupun modern.
“Permainnanya sangat bagus. Tak kalah dengan ada yang di luaran sana. Menurut saya ini sangat layak mendapat program pembinaan dari Disbudpar,” terang Ridha, usai melihat secara langsung potensi seni budaya yang ada di Lapas Banyuwangi, Rabu (9/5).
Terlebih kemampuan warga binaan yang memiliki keahlian dibidang kerajinan tangan, baik miniatur dan lukisan yang hasilnya memiliki nilai tinggi dan layak untuk diperhitungkan. Dari potensi ini warga binaan Lapas Banyuwangi menurutnya sangat layak untuk dilakukan pembinaan oleh Disbupar Kabupaten Banyuwangi dan akan dibuatkan kartu induk sebagai tanda pembinaan tersebut.
“Untuk kerajinan tangan akan kita sembungkan dengan Dinas Koperasi Kabupaten Banyuwangi, karena hampir semua kerjinan tangan baik seni dan minatur yang dihasilkan warga binaan, bericonkan Banyuwangi,” ujarnya.
Ketut Akbar Hery Achyar Kepala Lapas Kelas II B Banyuwangi sangat berterimakasih, karena Disbudpar Kabupaten Banyuwangi sudah berkunjung dan melihat secara langsung pembinaan yang dilakukan pihak lapas.
“Beginilah kami dengan segala keterbatasan. Meski begitu, warga binaan Lapas Banyuwangi kompak dalam mengembangkan potensi budaya Banyuwangi, baik dibidang seni tari, musik dan kerajinan,” terang Akbar.
Terkait seni musik Akbar menjelaskan, warga binaannya sudah memiliki grup musik diantaranya Band Kapok, reege, etnik kolaborasi, albanjari, akustik dan musik tradisional daerah Banyuwangi. Sedangkan kerajinan tangan, ada lukisan dan miniatur.
“Semua potensi seni Banyuwangi kita lakukan di balik jeruji. Akan tetapi kita minim adanya sarana pendukung, seperti alat musik daerah dan modern. Kita masih menggunakan alat musik yang kurang memadai. Kami sangat berterimakasih atas apresiasi yang sudah diberikan, semoga program pembinaan itu segera terealisasi,” pungkas Akbar.
Reporter : Yudi Irawan
Redaktur : Sulaiman